MAKASSAR, CREATIVENEWS – Warga Makassar mengeluhkan bantuan pangan tidak tersalurkan secara merata.
Diketahui saat ini pemerintah melakukan penyaluran bantuan pangan atau PBP berupa beras 20 kilogram di seluruh Indonesia termasuk di Kelurahan Pabaeng-baeng, Makassar.
Keluhan warga ini disampaikan oleh Koordinator Penyalur Bantuan Pangan Kelurahan Pa’baeng-baeng Darma, kepada Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, pada Rabu, 30 Juli 2025.
Darma mengaku sejumlah warga kurang mampu mengeluhkan tidak lagi menerima bantuan.
Bahkan kata Darma ada warga yang menerima dua kali bantuan dari pemerintah, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Peyaluran Bantuan Pangan (PBP). Di sisi lain Darma mengatakan ada warga yang membutuhkan namun tidak mendapatkan bantuan.
“Tadi malam ada warga datang sampai 10 orang, katanya kemarin kami dapat kenapa sekarang kami tidak dapat (bantuan pangan beras),” sebutnya.
Darma berharap pihak Kementerian Sosial bersama Bulog melakukan evaluasi agar bantuan lebih tepat sasaran.
“Iya ada warga datang ke ruman protes, karena kan tahun lalu ada juga yang seperti ini. Cuma tahun lalu itu kerjasama antara badan pangan dengan bulog. Jadi beda datanya ini langsung dari kementerian sosial ke bulog. Tahun lalu itu sepertinya ke Tanaman Pangan dengan bulog yang kerjasama,” imbuhnya.
Menanggapi hal ini, Direktur Bisnis Bulog Febby Novita menjelaskan, Bulog hanya bertindak sebagai operator yang menyalurkan bantuan sesuai data yang diterima dari Kemensos.
“Data itukan yang kami dapat dari kemensos dan diteruskan oleh badan pangan ke kita,” terangnya.
Febby juga menyebut jumlah penerima bantuan tahun ini memang lebih sedikit dibanding tahun lalu hanya 18,3 juta penerima secara nasional, turun dari 22 juta tahun sebelumnya.
“Karena yang lalu itu 22 juta tapi kalau yang sekarang ini hanya 18,3 juta. Jadi bantuan pangan ini kita sudah ditugaskan untuk dibagikan ke 18,3 juta penerima bantuan pangan se indonesia dan kita dibatasi waktunya sampai pertengahan agustus,” tukasnya.
Penyaluran bantuan beras di Sulawesi Selatan kini sudah mencapai 90 persen, dengan target distribusi tuntas sebelum pertengahan Agustus.
“Untuk Sulsel tinggal 10 persen dimana bantuan pangan ini kita keluarkan beras seluruh indonesia dalam satu alokasi itu 180 ribu ton perbulannya jadi kalau dua bulan artinya 380 ribu ton,” ujarnya.