MAKASSAR, CREATIVENEWS – Dalam rangkaian kunjungan kerja di Sulawesi Selatan, Menteri Agama RI menghadiri sejumlah agenda penting yang menegaskan komitmen terhadap penguatan moderasi beragama, pengembangan pendidikan keagamaan, serta inisiatif lintas iman untuk masa depan Indonesia.
Bunyamin Yafid Tenaga Ahli Bidang Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, mengatakan Nasaruddin Umar berada di Makassar selama tiga hari hanya satu hari di Makassar. Kegiatan awal yakni Peresmian Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar
“Pak Menteri hadir dalam peresmian RS UIN Alauddin, sebagai bentuk nyata penguatan layanan pendidikan dan kesehatan berbasis keislaman. Ini adalah langkah penting dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang terintegrasi dengan layanan kemanusiaan, ujarnya. Senin, 21 Juli 2025.
Setelah peresmian RS UIN Alauddin, sorenya ada pertemuan tokoh ummat katolik di Katedral. Setelah itu buka puasa di Kapal Phinisi, dan malamnya launching KBC di Asrama Haji Sudiang,” ujarnya, Selasa, 22 Juli, malam,di salah satu kafe di Makassar.
Lebih lanjut dia mengatakan, di Katedral, Menag akan berdialog mengangkat isu toleransi. Ini dilakukan sebab banyak pihak yang dinilai salah kaprah, bahwa Kemenag hanya menaungi umat muslim semata.
”Karena segelintir orang saja yang tahu, bahwa Nasaruddin Umar ini merangkul semua kalangan. Jadi Kemenag ini bukan untuk Islam saja, tetapi semua agama. Makanya forum ini untuk mengcounter isu intoleran yang beredar itu,” jelasnya.
Kemudian, dalam launching kurikulum cinta di Asrama Haji, akan melibatkan seluruh pendidik madrasah lintas agama. Kata dia, KBC yang dimunculkan untuk mencounter isu intoleran itu.
”Jadi Pak Menteri ini sudah memikirkan wajah Indonesia 50 tahun ke depan. KBC ini untuk melahirkan generasi ke depan, agar anak-anak kita lebih toleran antar umat beragama,” terangnya.
Dia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Maroko, bahwa KBC ini baiknya didrop ke Timur Tengah. Itu dilakukan untuk mencegah peperangan yang terjadi atas nama agama.
Ditempat yang sama Humas Kanwil Kemenag Sulsel, Mawardy Siradj mengatakan, salah satu tujuan kurikulum berbasis cinta diluncurkan untuk mendorong moderasi bagi anak-anak generasi masa depan. (RB)