Wujudkan Kota Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas, Pemkot Makassar Bangun Sinergi Bersama UNESCO dan Yayasan KOTA Kita

IMG 20250509 WA0006
creativenews.id"

 

MAKASSAR, RADIOALMARKAZ.CO.ID – Gerakan Kota Inklusif Makassar atau Makassar Inclusive City Movement dalam Bahasa Inggris resmi diluncurkan hari ini di Makassar, Indonesia, sebagai upaya mewujudkan kota yang lebih inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas.

Bacaan Lainnya

 

 

 

 

Yayasan Kota Kita dan UNESCO, bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Gerakan Kota Inklusif Makassar bertujuan mengatasi diskriminasi dalam perencanaan kota dan meningkatkan layanan publik melalui pengumpulan data partisipatif serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lokal.

 

 

 

 

Inisiatif ini akan menjalankan upaya

 

pengumpulan data secara partisipatif, berkolaborasi erat dengan PerDIK (Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan), sebuah organisasi lokal yang memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas dan inklusi.

 

 

 

 

Hasil dari pengumpulan data ini akan digunakan untuk memperkaya perencanaan kota di masa depan, sehingga Makassar dapat berkembang menjadi kota yang lebih adil, setara, dan ramah bagi seluruh warganya, khususnya penyandang disabilitas.

 

 

 

 

Proses pengumpulan data partisipatif ini akan berlangsung dari April hingga November 2025, mencakup lima kegiatan utama: pemetaan awal terhadap isu-isu dan wilayah survei potensial; survei partisipatif yang melibatkan 20 orang muda (youth mappers) untuk menjangkau 1.000 penyandang disabilitas di beberapa kelurahan terpilih; lokakarya peningkatan kapasitas bagi Organisasi Penyandang Disabilitas (DPO) lokal serta lokakarya partisipatif multi-pihak.

 

 

 

 

Rangkaian kegiatan diharapkan akan berkontribusi pada pengembangan dokumen Profil Kota Inklusif Disabilitas Makassar, yang akan memberikan wawasan penting terkait tantangan dan peluang inklusi di tingkat komunitas dan kota.

 

 

 

 

“Kota yang inklusif dimulai dari data yang inklusif,” ujar Nina Asterina, Manajer Program Urban Inclusivity di Kota Kita.

 

 

 

 

“Melalui pendekatan berbasis komunitas dan dipimpin oleh orang muda, kami berharap dapat menjembatani kesenjangan data yang ada serta mendorong perencanaan kota yang lebih adil dan berkelanjutan di Makassar.”

 

 

 

 

Gerakan Kota Inklusif Makassar melanjutkan kemitraan jangka panjang antara Kota Kita dan UNESCO sejak 2017 untuk mempromosikan kota inklusif disabilitas melalui pengumpulan data partisipatif.

 

 

 

 

 

 

 

Kolaborasi sebelumnya di Surakarta (Solo) dan Banjarmasin telah mendorong serangkaian aksi lokal dalam menciptakan ruang-ruang inklusif bagi penyandang disabilitas melalui pendekatan co-design atau rancang bersama.

 

 

 

 

Upaya tersebut meraih pengakuan internasional melalui Transformative Urban Mobility Award pada 2018 dan 18th IOPD Award untuk “Best Practice in Citizen Participation” dengan Penghargaan Khusus untuk Partisipasi Anak dan Pemuda pada 2024.

 

 

 

 

“Kami bangga dapat melanjutkan kemitraan dengan Kota Kita dalam mempromosikan Kota Inklusif Disabilitas di Indonesia,” kata Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur dan Perwakilan UNESCO Regional Office di Jakarta.

 

 

 

 

“Kota inklusif bukan hanya tentang

 

aksesibilitas fisik, tetapi juga tentang martabat, representasi, dan memastikan setiap suara didengar dalam proses pertumbuhan dan pembangunan kota. Dengan menggabungkan pendekatan partisipatif dan pengumpulan data yang kuat, kita dapat membangun lingkungan perkotaan yang menghormati, memberdayakan, dan menyertakan semua orang,” ujarnya.

 

 

 

 

Kolaborasi erat dengan Pemerintah Kota Makassar ini mencerminkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang adil, inklusif, dan dapat diakses oleh semua, khususnya penyandang disabilitas. Inisiatif pengumpulan data partisipatif ini merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan yang akan berfokus pada penggalian kebutuhan dan aspirasi penyandang disabilitas, sambil memperkuat kapasitas komunitas lokal dalam memperjuangkan hak-hak mereka di ruang perkotaan.

 

 

 

 

 

 

 

Gerakan Kota Inklusif Makassar menandai langkah penting dalam perjalanan kota menuju pembangunan yang berkeadilan dan setara.

 

 

 

 

Dengan menempatkan suara dan pengalaman penyandang disabilitas di pusat perencanaan kota, gerakan ini mengajak seluruh pemangku kepentingan pemerintah, organisasi masyarakat, hingga warga kota—untuk terlibat aktif, berkolaborasi, dan mewujudkan visi Makassar sebagai kota yang benar-benar inklusif.

 

 

 

 

Bersama-sama, kita dapat membangun kota di mana setiap orang dapat berpartisipasi penuh dan ikut membentuk masa depan yang lebih adil dan setara.

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *