MAKASSAR, RADIOALMARKAZ.CO.ID — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Daerah Sulawesi Selatan menggelar High Level Meeting untuk memperkuat koordinasi dan sinergi dalam upaya pencegahan serta pemberantasan aktivitas keuangan ilegal di daerah tersebut.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Kamis (13/3), dihadiri oleh perwakilan dari 12 instansi anggota Dewan Pembina Satgas PASTI Daerah Sulsel, termasuk OJK, Bank Indonesia, Polda Sulsel, Kejati Sulsel, BIN Sulsel, dan berbagai dinas terkait dari Pemprov Sulsel.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sekaligus Ketua Satgas PASTI Daerah Sulsel, Moch. Muchlasin, menekankan pentingnya langkah konkret dan kolaboratif untuk menekan aktivitas keuangan ilegal di wilayah tersebut.
“Setelah pelaksanaan rapat koordinasi ini, Satgas PASTI Sulsel diharapkan memiliki timeline kegiatan yang lebih terstruktur dan terarah, dengan setiap anggota berpartisipasi aktif dalam edukasi dan sosialisasi,” kata Muchlasin dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa target utama Satgas adalah menurunkan tingkat penggunaan produk investasi ilegal secara signifikan hingga akhir tahun ini.
“Dengan demikian, diharapkan pada akhir tahun 2025, tingkat penggunaan produk investasi ilegal dapat menurun secara signifikan seiring dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat Sulawesi Selatan sebagai dampak langsung dari program yang telah dijalankan bersama,” ujar Muchlasin.
Dalam pertemuan tersebut, beberapa isu strategis menjadi fokus pembahasan, antara lain:
-
Penguatan koordinasi dalam upaya penegakan hukum;
-
Peningkatan edukasi dan sosialisasi melalui kanal informasi milik anggota Satgas;
-
Penyesuaian dan penguatan keanggotaan Satgas PASTI Daerah;
-
Optimalisasi penggunaan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) sebagai pusat pengaduan dan informasi terkait aktivitas keuangan ilegal.
Muchlasin menambahkan bahwa dengan kolaborasi yang kuat, Satgas PASTI di daerah diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memproteksi masyarakat dari berbagai bentuk kejahatan keuangan.