Ekonomi Global Bergerak Lambat, Sektor Jasa Keuangan RI Tetap Stabil

ojk
creativenews.id"

JAKARTA, CREATIVENEWS – Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), M. Ismail Riyadi, mengungkapkan bahwa stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Indonesia tetap terjaga meski ada dinamika dalam perekonomian global dan domestik. Penilaian tersebut disampaikan dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 30 Januari 2025.

Ismail menjelaskan bahwa meskipun perekonomian global pada tahun 2025 diprediksi akan mengalami pertumbuhan terbatas, stabilitas sektor jasa keuangan di Indonesia tetap terjaga dengan baik. Perkembangan ekonomi global menunjukkan pergerakan yang cenderung stagnan, dengan sektor manufaktur dan perdagangan global yang menunjukkan pelemahan. Hal ini mendorong bank sentral di berbagai negara untuk mengambil kebijakan dovish dengan menurunkan suku bunga dalam tiga bulan terakhir.

Bacaan Lainnya

Di Amerika Serikat, meskipun ada kekhawatiran inflasi, data ketenagakerjaan tetap solid, dan pasar memperkirakan akan ada pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) lebih cepat. Meskipun ada spekulasi pemangkasan pertama di bulan Mei 2025, volatilitas pasar tetap tinggi akibat ketidakpastian kebijakan ekonomi Presiden Trump yang turut mempengaruhi ekspektasi inflasi.

Sementara itu, ekonomi Tiongkok tercatat tumbuh 5,4 persen secara tahunan (yoy), melampaui ekspektasi pasar, dengan sektor real estate dan jasa keuangan menjadi pendorong utama. Meskipun begitu, permintaan domestik masih cenderung tertahan, terlihat dari angka Consumer Price Index (CPI) yang rendah, yaitu hanya 0,2 persen, serta Producer Price Index (PPI) yang masih kontraksi. Di sisi positif, surplus neraca perdagangan Tiongkok tetap tinggi, mencapai USD992,16 miliar sepanjang 2024.

Dari sisi domestik, kinerja perekonomian Indonesia juga terjaga dengan baik, dengan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar 5,03 persen. Inflasi Indonesia stabil pada level 1,57 persen yoy untuk CPI dan 2,26 persen yoy untuk inflasi inti. Neraca perdagangan Indonesia tetap surplus, dan cadangan devisa negara pun mengalami peningkatan. Selain itu, sektor manufaktur Indonesia tercatat masih berada di zona ekspansi, mencerminkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2025.

Dengan kondisi ekonomi yang stabil ini, OJK tetap mencermati berbagai dinamika yang terjadi, baik dari dalam negeri maupun dampak dari perkembangan perekonomian global, guna menjaga kestabilan sektor jasa keuangan di Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *