Jalur Olahraga dan Pedagang di Car Free Day Boulevard Makassar Dipisah

WhatsApp Image 2025 04 30 at 16.20.06 1
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS — Ruang publik yang terletak di Car Free Day (CFD) Boulevard yang awalnya sebagai lokasi olahraga bagi warga Makassar kini beralih fungsi seperti pasar liar.
Dua pekan ini diberlakukan sistem ganjil genap untuk pedagang.

Camat Panakkukang Ari Fadli mengatakan, pemberlakuan ini dilakukan setelah Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyarankan pengembalian kawasan itu pada semangat awalnya, menyediakan ruang publik bagi masyarakat untuk berolahraga.

Bacaan Lainnya

“Pak Wali Kota melihat langsung kondisi terakhir pasca lebaran. Ruang olahraga nyaris hilang, digantikan lautan pedagang. Bahkan warga di perumahan Asoka dan Tulip yang paling terdampak, sudah merasa rumahnya dikepung pasar liar,” ujar Ari, Senin (29/4/2025).

Untuk itu, Pemkot bersama unsur kecamatan, lurah, koramil, polsek, dan pengelola CFD menyepakati pembagian ruas jalan dan menerapkan sistem ganjil genap bagi pedagang. Jalur utara dari arah Jalan A.P. Pettarani kini steril dan khusus untuk olahraga, sementara jalur selatan digunakan UMKM secara bergantian.

“Kita beri nomor ke semua pedagang. Yang bernomor ganjil boleh jualan di pekan pertama, genap di pekan kedua. Jadi tetap ada ruang usaha, tapi lebih tertib dan manusiawi,” jelasnya.

Ari menceritakan, sejak awal digelar pada 2017, CFD di Jalan Boulevard difokuskan sebagai kawasan bebas kendaraan untuk aktivitas fisik warga. Namun, situasi berubah pasca pandemi COVID-19. Demi pemulihan ekonomi, kawasan itu dibuka untuk UMKM berjualan.

“Sekarang jumlah pedagang melonjak drastis dari 100 menjadi hampir 600 pada 2025,” ujarnya.

Meski telah berjalan, kebijakan ini menuai kritik, terutama dari sebagian pedagang yang tidak bisa lagi berjualan setiap minggu, Ari menyebut mayoritas warga mendukung.

“Yang ribut kebanyakan bukan dari Panakkukang, bahkan ada yang dari luar kota. Yang kami dengar langsung dari warga sekitar CFD justru apresiasi. Apalagi setelah kejadian ambulans yang tak bisa masuk karena jalan tertutup pedagang, hingga ada warga meninggal dunia,” ungkapnya.

Ari memastikan CFD Boulevard akan terus dievaluasi agar seimbang antara kepentingan ekonomi dan kesehatan. “Kami bukan melarang berjualan, tapi menata. Tujuannya agar semua merasa punya ruang: UMKM tetap hidup, warga tetap sehat,” pungkasnya.
(RB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *