PKBI Sulsel Gandeng Stakholder Hapus Stigma dan Diskriminasi

Screenshot 2025 03 19 15 21 00 44 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Peran Stakholder dalam menurunkan stigma dan diskriminasi sangat diperlukan.

Stigma dan diskriminasi terhadap populasi kunci seperti pekerja seks, pengguna narkoba, dan individu yang hidup dengan HIV/AIDS masih menjadi tantangan dalam masyarakat di Kota Makassar.

Muhammad Aswar Dari Yayasan Mitra Husada (YMH)menyampaikan dalam satu forum perlunya edukasi dan kolaborasi untuk hal ini, belum lagi dari kalangan komunitas banyak yang menstigma dirinya sendiri.

“Dinamika pencegahan HIV ini menurut kacamata kami di YMH ada beberapa point yang terdapat di masyarakat, diantaranya
tentang HIV itu bagaimana penularannya dan bagaimana pencegahannya di masyarakat. Selain itu tentang, stigma terhadap orang dengan HIV,”ungkap Azwar.

Jadi kasus kasus seperti ini banyak yang terjadi di masyarakat kata Azwar, karena ketidakpahaman, ketidakmampuan masyarakat membedakan bagaimana sebenarnya penularan penyakitnya, bagaimna cara pencegahannya, bagaimana cara pengobatannya.

Makanya tugas kita ini banyak banyak melakukan campain terhadap HIV, inklusi, dan penularan HIV itu tidak sama dengan TB yang dropletnya bisa menular sekali saat orang batuk sementara HIV itu mudah proses penularannya, Inilah yang perlu dipahamkan kepada masyarakat, tegas Azwar.

Ditempat yang sama pengelola program HIV dinas kesehatan Kota Makassar Harfiyanti menambahkan sudah banyak upaya yang dilakukan dinas kesehatan terkait dengan stigma dan diskriminasi sudah banyak upaya sesuai dengan arahan Wali Kota, seperti mengadakan edukasi HIV di lorong sehat tapi faktanya masih banyak masyarakat yang belum bisa pemahan secara lansung dengan 1 sampai, 2 kali pertemun.

Yanti sapaan akrabnya mengatakan memang stigma masih melekat di masyarakat, tapi upaya terus dilakukan melalui, puskesmas-puskesmas yang dapat bertatap muka dengan masyarakat.

Sementaran dalam pelayanan kesehatan Lanjut Yanti rumah sakit daya menghadirkan layanan pengobatan utama dan saat ini ada 200 lebih orang dengan HIV yang sedang akses obat di rumah sakit daya, bahkan di tingkat puskesmas.

“Kurang lebih 900 orang dengan HIV yang sedang berobat atau mengakses di puskesmas, puskesmas Ujungpandang baru yang tertinggi orang dengan HIV, disusul puskesmas kassi kassi ada 500 orang dan puskesmas makasau kemudian puskesmas andalas kata Yanti.

ODIV itu ada di mana mana, ada disekitar kita, datanya 5 tahun terakhir itu masih sama ada trendnya menuju ke populasi umum ada 15 orang 0,2% ibu hamil yang ditemukan dari populasi umum, artinya kata Yanti selain berfokus di pencegahan pada populasi kunci.

Sementara Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBi Sulsel) Andi Iskandar Harun dalam kegiatan “Pertemuan Regular untuk Memaksimalkan Peran komunitas dalam Menurunkan Stigma dan Diskriminasi pada Populasi Kunci”:
Mengatakan pertemuan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan tingginya angka kasus HIV dan kekerasan di Kota Makassar sudah sangat mengkhawatirkan karena peningkatan jumlah kasus dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan yang signifikan menunjukkan perlunya perhatian khusus terhadap kelompok rentan ini.

“Pertemuan regular antar stakeholder menjadi langkah strategis untuk memperkuat Kerjasama dan upaya bersama dalam mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap populasi kunci
Pemeriksaan kesehatan merupakan kunci dalam menjaga kesehatan komunitas dan mencegah penularan penyakit menular.

Catatan
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Makassar pada tahun 2020 yang testing HIV sebanyak 44099 Orang dan yang Positif HIV sebanyak 675 Orang, Tahun 2021 yang testing HIV sebanyak 48111 Orang dan yang Positif HIV sebanyak 784 Orang, Tahun 2022 yang testing HIV sebanyak 54821 Orang dan yang Positif HIV sebanyak 1083, Tahun 2023 s/d bulan Juli yang testing HIV sebanyak 31752 Orang dan yang Positif HIV sebanyak 583 Oran g. jumlah pasien On Arv hingga Juli 2023 sebanyak 4.239 Orang dan pada tahun 2024 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, kota Makassar mencatat 624 kasus positif HIV.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *