MAKASSAR, CREATIVENEWS – Program makan siang gratis untuk anak sekolah merupakan gagasan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto Periode 2024-2029.
Program ini akan segera terlaksana setelah Prabowo resmi dilantik.
Di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel telah menyiapkan skema program ini
“Kami sudah menyiapkan sebenarnya, rencana kerja makan siang gratis ini, jadi sudah ada skemanya,” kata Kepala Disdik Sulsel Andi Iqbal Najamuddin.
Ia mengungkapkan pihaknya telah menghitung, setiap anak sekolah mendapatkan satu porsi makanan dengan harga Rp25 ribu.
“Setiap program pasti ada anggarannya, kami juga sudah mengkalkulasi sekitar 25 ribu per kotak makan,” ungkapnya.
Nantinya Disdik Sulsel akan melakukan simulasi program makan siang gratis ini di tiga sekolah mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA.
“Itu kami pilih lokasinya di daerah untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, jadi kita pilih SD di Jeneponto, kedua SMP di Pangkep, kemudian SMA di Luwu Timur,” bebernya.
Iqbal menuturkan simulasi ini akan berjalan selama 75 hari atau tiga bulan.
Ia merincikan khsusus SD di Jeneponto itu, terdata ada 102 anak, jika diasumsikan Rp25 ribu satu anak maka anggaran yang dibutukan sekitar Rp191 juta.
“Kemudian di Pangkep ada 239 orang membutuhkan anggaran Rp448 juta.
Kalau SMA di Luwu ada 396 siswa, Rp742 juta. Total dana yang dibutuhkan selama 3 bulan itu sekitar Rp1,3 Miliar,” paparnya.
Iqbal berharap dana CSR dari perusahaan setiap daerah dapat membantu simulasi program makan siang gratis ini.
“Kami berharap dananya bukan hanya dari APBD saja, tapi juga dari perusahaan itu bisa kita minta CSR,” sebutnya.
Namun, Iqbal belum bisa memastikan waktu pelaksanaannya, sebab menunggu instruksi dari Pj Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh.
“Jadi jika diminta melaksanakan program Makan Siang Gratis ini kami sudah siap, tinggal menunggu arahan saja dari pimpinan,” terangnya.
Ia mengatakan, untuk menjamin gizi makanan, Dinas Kesehatan turut dilibatkan.
“Bukan hanya dari Dinas Pendidikan yang melaksanakan makan siang gratis ini, tapi kami juga harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan supaya menjamin kesehatan siswa melalui makamn bergizi,” tutupnya.(*)