Magara Jazz Project Hadirkan Album Baru, Perpaduan Musik Daerah dan Nuansa Modern

WhatsApp Image 2025 12 02 at 08.56.28 scaled
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS –  Magara Jazz Project resmi meluncurkan album kompilasi keempat bertajuk “The Sound of Makassar”, sebuah karya yang menghadirkan kembali lagu-lagu klasik Makassar dalam sentuhan musik jazz modern. Album ini dirayakan dalam sebuah syukuran sekaligus launching yang digelar pada Minggu (1/12/2025).

Pengggagas project, Andi Manggara menjelaskan bahwa album ini lahir dari tanggung jawab moral untuk menjaga musik daerah agar tidak punah dan tetap relevan bagi generasi muda.

Bacaan Lainnya

“Kalau kita tidak mainkan, ini bisa hilang. Kita harus wariskan ke generasi berikut supaya tetap abadi,” ujarnya.
Ia menegaskan, kemasan jazz dipilih untuk memberi warna baru yang dapat dinikmati Gen-Z dan milenial.

Dalam penampilan malam ini, Magara Jazz Project membawakan empat lagu daerah Makassar seperti Ati Raja, Sailong, dan Tora Bulang, sementara selebihnya adalah nomor jazz populer yang telah akrab di telinga penikmat musik.

Soal rencana ke depan, grup ini sudah menyiapkan produksi single di tahun 2026. “Satu lagu bahasa Inggris, satu lagu Bugis-Makassar. Setelah itu album mini dan konser,” kata Andi.

Pada malam peluncuran, album ke 4 Magara Jazz Project tampil dengan dua formasi: gitaris dan vokalis.

Ketua DPD PAPPRI Sulawesi Selatan, Ilham Andi Sirajuddin (IAS), yang turut hadir, memberi apresiasi besar atas upaya para musisi Makassar mengangkat kembali identitas musikal daerah.

Menurut IAS, sapaan akrbanya kondisi musik lokal saat ini memprihatinkan.
“Kadang kita ke daerah lain selalu disambut lagu daerah. Tapi di Makassar, masuk kafe jarang kita dengar Anging Mammiri. Padahal itu lagu mendunia,” tegasnya.

IAS juga mengungkapkan bahwa PAPPRI Sulsel tengah menggodok kajian akademis untuk merumuskan payung kebijakan—baik berupa perwali, pergub, maupun aturan lain—agar tempat publik di Makassar memberi ruang pemutaran lagu daerah Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar.

“Kita mau orang Makassar terbiasa mendengar lagu-lagu khas daerahnya. Seperti di Manado atau Jawa, ke mana pun kita masuk, pasti terdengar musik daerah,” tutupnya.
(RB/SB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *