BITUNG, CREATIVENEWS – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Bitung resmi memulai rangkaian Program PADU (Pusat Ajar Disabilitas Unggul) dengan pelaksanaan Sosialisasi dan Technical Meeting di Sekretariat KALEB Community. Program ini dirancang sebagai solusi terhadap keterbatasan akses keterampilan dan peluang kerja bagi lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Bitung.
Dalam kegiatan yang dihadiri calon peserta, wali, tutor profesional, dan perwakilan SLB tersebut, Pertamina memaparkan konsep ekosistem pembelajaran inklusif yang ditawarkan PADU. Program ini menekankan pelatihan vokasional terarah, pendampingan komunitas, serta kolaborasi multipihak untuk memastikan peserta disabilitas memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Lima kelas pelatihan dibuka pada tahun ini, yakni Membatik, Produksi Kriya, Barista, Menjahit, dan Dasar Komputer. Setiap kelas dipandu tutor profesional yang tidak hanya mengajar, tetapi juga memberikan akses magang dan peluang kerja.
Integrated Terminal Manager Bitung, Muhammad Dody Iswanto, menegaskan bahwa kehadiran PADU merupakan bagian dari tanggung jawab Pertamina dalam menciptakan ruang inklusi yang berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan lulusan SLB memiliki masa depan yang lebih pasti dan kompetitif. PADU hadir untuk memperkuat kesiapan mereka memasuki dunia nyata, baik dunia kerja maupun usaha mandiri,” katanya.
Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, menambahkan bahwa program ini mendukung pencapaian SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta SDG 10 (Mengurangi Kesenjangan).
“Melalui PADU, kami berharap dapat meningkatkan peluang ekonomi dan memperkuat ekosistem inklusi di Sulawesi,” ujarnya.(*)
