MAKASSAR, CREATIVENEWS – Dalam upaya menekan misinformasi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap imunisasi, AJI Makassar berkolaborasi dengan UNICEF Indonesia menggelar workshop penguatan liputan kesehatan untuk jurnalis. Kegiatan ini berlangsung di Jasmine Meeting Room, Hotel Golden Tulip Makassar, Sabtu (29/11/2025), dan diikuti sekitar 40 jurnalis dari media online, televisi, dan cetak.
Ketua AJI Makassar, Didit Hariyadi, memaparkan bahwa isu imunisasi kerap kurang mendapat ruang di media karena dianggap tidak menarik dibanding isu politik atau korupsi.
“Pemberitaan soal imunisasi baru naik ketika terjadi kasus, misalnya dugaan vaksin haram atau bayi meninggal pascavaksin. Padahal edukasi rutin jauh lebih penting,” ujarnya.
Menurut Didit, jurnalis memiliki peran vital untuk menghadirkan informasi yang benar, kredibel, dan berbasis data agar masyarakat memperoleh pemahaman tepat mengenai pentingnya imunisasi dasar.
Sementara itu, Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Sulsel-Maluku, Henky Widjaja, menekankan perlunya media memberitakan isu imunisasi dengan bahasa mudah dipahami. Ia menyebut media adalah ujung tombak edukasi publik.
“Gunakan bahasa sederhana namun tetap akurat. Media juga bisa menjadi pressure group yang mendorong pemerintah memperkuat program imunisasi,” katanya.
Henky mengingatkan jurnalis untuk merujuk sumber yang kompeten, seperti Komnas KIPI dan Komda KIPI, saat memberitakan isu Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
Workshop ini menghadirkan beragam pemateri, mulai dari Dinas Kesehatan Sulsel yang memaparkan capaian imunisasi, IDAI Sulsel yang membahas keamanan vaksin dan HPV, hingga MUI Sulsel yang membahas fatwa vaksin, serta Komda KIPI yang mengurai penanganan KIPI. (*)







