MAKASSAR, CREATIVENEWS – Semangat optimisme menyelimuti ruang Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Sulawesi Selatan. Di hadapan para pemangku kepentingan, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sulsel sepakat memperkuat sinergi untuk menghadapi dinamika ekonomi tahun-tahun mendatang.
Deputi Kepala BI Sulsel, Wahyu Purnama, mengawali dengan pesan bahwa arahan Presiden RI terkait percepatan pembangunan ekonomi harus dihidupkan hingga di tingkat daerah. Dengan nada optimistis, ia menyebut Sulsel berada di jalur yang tepat untuk mencatat pertumbuhan 4,7–5,7% pada 2025 dan bahkan 5,0–5,8% pada 2026.
“Dengan sinergi dan kolaborasi, kita bisa mencapai pertumbuhan yang lebih kuat dan berdaya tahan,” tegasnya.
Selain stabilitas inflasi, Wahyu menekankan pentingnya sistem pembayaran yang aman dan cepat sebagai fondasi ekonomi modern. Ia juga mengingatkan kembali posisi Sulsel sebagai lumbung pangan besar di kawasan timur Indonesia.
Ketergantungan pada benih dari luar daerah disebutnya sebagai tantangan yang kini mulai dijawab melalui program Mandiri Benih.
Dari sisi pemerintah daerah, Asisten Bidang Ekonomi Pemprov Sulsel, Darmawan Bintang, menyampaikan langkah pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang nyaman bagi pelaku usaha.
Menurutnya, investor membutuhkan kepastian, baik dalam hal perizinan, keamanan, maupun infrastruktur pendukung.
“Kami ingin memastikan bahwa dunia usaha merasa aman dan mudah bergerak di Sulsel. Perizinan dipermudah, keamanan dijaga, dan sinergi antarlevel pemerintahan terus diperkuat,” jelasnya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTB) 2025 Jumat, (28/11) yang berlangsung di Hotel Claro.
PTBI 2025 tak sekadar menjadi forum tahunan, tetapi momentum memperteguh komitmen bersama. BI Sulsel dan Pemprov sepakat melangkah searah untuk menjadikan Sulawesi Selatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang stabil, maju, dan inklusif. (RB)
