SITARUPA Pererat Ukhuwah dan Perkuat Sinergi Antar Pesantren

IMG 20251029 WA0058
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Ratusan ulama, Kyai, Pimpinan dan pengasuh pondok pesantren serta ribuan santri dari berbagai provinsi di Indonesia Timur berkumpul di Kota Makassar dalam kegiatan SITARUPA (Silaturahim Munajat Santri dan Ulama Pesantren Se-Indonesia Timur) di Balai Manunggal Prajurit Jenderal M. Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman (28/10/2025).

Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Agama bersama Forum Komunikasi Pesantren ini dihadiri oleh Direktur Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Wali Kota Makassar, Bupati Barru, Kepala Bidang PD Pontren Kemenag Sulsel, serta sejumlah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat ukhuwah, memperkuat sinergi antarpesantren, dan meneguhkan peran pesantren sebagai benteng moral serta pusat pengkaderan umat.

Dalam sambutannya, Direktur Pontren Kemenag RI, Basnang Said, menegaskan pentingnya menumbuhkan rasa bangga menjadi santri di tengah perubahan zaman.

menuturkan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan asli Nusantara yang telah hadir sejak abad ke-14, jauh sebelum sistem sekolah modern diperkenalkan.

“Pesantren telah mencerdaskan kehidupan bangsa dan berjuang bukan hanya untuk agama, tetapi juga untuk kemerdekaan Indonesia. Dari pesantrenlah lahir nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air,” tegasnya.

Basnang Said juga menyampaikan bahwa negara kini semakin hadir dalam mendukung kemajuan dunia pesantren melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren serta Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren

Pesantren punya hak di APBN. Negara tidak boleh abai terhadap hak-hak pesantren. Santri hari ini tidak hanya belajar agama, tapi juga bisa menjadi dokter, tentara, polisi, dan pemimpin masa depan,” ujarnya.

Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme dan semangat kebersamaan para peserta. Ia memaparkan bahwa saat ini di Sulawesi Selatan terdapat 415 pondok pesantren, 39 PKPPS, 8 PDF, 4 SPM, 629 MDT, dan 4.257 lembaga pendidikan Al-Qur’an dengan total santri mencapai sekitar 128 ribu orang.

“Ini menandakan bahwa animo masyarakat untuk memasukkan anak-anaknya ke pondok pesantren sangat luar biasa. Pesantren kini menjadi pilihan utama yang tidak hanya mendidik secara agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kemandirian,” ungkapnya.

Menguatkan sinergi pesantren dan pemerintah, Wali Kota Makassar menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam memperkuat ekosistem pesantren melalui regulasi daerah.

“Kami telah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang penyelenggaraan pesantren. Insyaallah, tahun depan akan disahkan oleh DPRD Kota Makassar,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa regulasi tersebut menjadi instrumen penting untuk menjaga dan melindungi pesantren agar tidak hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun peradaban Islam dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran.

“Kami ingin berjalan bersama pesantren, melindungi para santri dan para kiai yang berjuang ikhlas untuk membangun umat,” tegasnya.

Wali Kota juga berharap doa dan dukungan dari para ulama agar Makassar senantiasa menjadi kota yang religius, damai, dan toleran.

Melalui kegiatan ini, SITARUPA diharapkan tidak hanya menjadi ajang temu ramah, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi antarpesantren. Tujuan besarnya adalah menghadirkan keberkahan, kemaslahatan, dan kebersamaan bagi umat Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *