MAKASSAR, CREATIVENEWS – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar akan memasang tiga sistem peringatan dini (early warning system) di tiga sungai yang bermuara ke Sungai Tallo.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Fadli Tahar, mengatakan sistem ini berfungsi sebagai alat deteksi banjir yang terhubung langsung ke pusat data BPBD. Saat potensi banjir terdeteksi, alarm akan berbunyi dan petugas bisa segera melakukan langkah penanganan.
“Fungsinya seperti alarm yang terkoneksi ke sistem komputer kami. Jadi ketika akan terjadi banjir, alarm berbunyi dan kami bisa bergerak lebih cepat melakukan penanganan,” jelas Fadli, Selasa (29/10).
Tiga lokasi pemasangan sistem tersebut berada di wilayah Biringkanaya, Manggala, dan Tamalanrea, tepatnya di Sungai Kajenjeng, Sungai Biring Jenne, dan satu sungai lain yang juga bermuara ke Tallo.
Peluncuran sistem peringatan dini ini dijadwalkan berlangsung 8 November mendatang, dan akan dihadiri Wali Kota Makassar. Fadli menyebut Wali Kota memberikan dukungan penuh terhadap inovasi tersebut.
“Pak Wali sangat mengapresiasi dan berjanji hadir saat launching. Ini langkah baru kami untuk mendekatkan layanan kebencanaan kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain penguatan sistem deteksi banjir, BPBD Makassar juga gencar melakukan edukasi kebencanaan kepada pelajar lewat program inovatif bertajuk “Salama”. Melalui program ini, anak-anak diajak belajar tanggap bencana dengan cara menyenangkan, seperti simulasi penyelamatan vertikal (vertical rescue), latihan naik perahu, hingga kegiatan hipno sail untuk melatih ketenangan saat bencana terjadi.
Program ini dikemas menarik dengan ikon “Ranger Orange” agar siswa lebih semangat dan mudah memahami materi. Hingga kini, sudah ada sekitar 100 sekolah yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Kami ingin anak-anak familiar dengan situasi darurat, supaya tidak panik saat bencana datang. Mereka belajar dengan gembira, tapi sarat makna,” kata Fadli.
Tak hanya itu, BPBD Makassar juga rutin melaksanakan aksi bersih pantai dan kanal sebagai bagian dari upaya pencegahan banjir. Fadli menegaskan kegiatan ini bukan sekadar membersihkan sampah, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat agar peduli menjaga lingkungan.
“Yang penting bukan berapa banyak sampah yang diangkat, tapi pesan yang kami sampaikan agar masyarakat ikut menjaga kebersihan. Ini bagian dari pencegahan bencana,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkot Makassar juga telah melengkapi berbagai peralatan penyelamatan, seperti perahu karet, alat selam, dan perlengkapan water rescue. Petugas BPBD pun telah dibekali pelatihan bersertifikat agar bisa menularkan pengetahuan penyelamatan kepada masyarakat.
“Kami ingin masyarakat juga tahu bagaimana cara evakuasi yang aman dan cepat. Bukan hanya petugas, tapi semua harus siap,” tutupnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah kota dan kolaborasi masyarakat, BPBD Makassar berharap sistem peringatan dini dan berbagai program edukasi ini dapat memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana di Kota Daeng.(RB)






