MAKASSAR, CREATIVENEWS – Suasana penuh semangat menyelimuti Perkemahan Pramuka SMA Islam Athirah 1 Makassar yang digelar selama tiga hari, 22–24 Oktober 2025, di Camp Moncong Sipolong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini menjadi ajang bagi para siswa untuk belajar kepemimpinan, kerja sama, dan kemandirian di tengah indahnya alam pegunungan.
Acara dimulai dengan upacara pembukaan dan pelepasan yang berlangsung khidmat. Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar, Tawakkal Kahar, turut hadir melepas langsung para peserta sekaligus memberikan pesan inspiratif.
Dalam sambutannya, Tawakkal menegaskan pentingnya kegiatan pramuka sebagai bagian dari pendidikan karakter di Athirah.
“Kegiatan Pramuka ini adalah kegiatan wajib bagi seluruh siswa. Di sinilah kita belajar untuk tangguh, disiplin, dan bertanggung jawab. Pramuka bukan sekadar seragam dan baris-berbaris, tetapi proses menjadi pribadi yang mandiri dan berjiwa pemimpin,” ujar Tawakkal.
Selama perkemahan, para peserta mengikuti beragam kegiatan menarik dan edukatif.
Mulai dari materi dasar kepramukaan, teknik semaphore, LKBB, materi sandi dan peta pita, hingga jelajah alam di kawasan Moncong Sipolong yang menantang.
Setiap kegiatan dirancang bukan hanya untuk mengasah keterampilan, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri, solidaritas, dan kepedulian antar anggota.
Malam hari menjadi momen paling berkesan. Di bawah langit berbintang, peserta berkumpul mengelilingi api unggun. Saat nyala api menerangi suasana, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Islam Athirah 1 Makassar, Yusran, menyampaikan pesan mendalam tentang makna kepramukaan.
“Api unggun ini melambangkan semangat yang harus terus menyala di hati kita. Dalam pramuka, kita belajar disiplin, kesetiakawanan, dan kesederhanaan. Tiga hal ini yang akan menuntun kita menjadi pribadi yang kuat dan bermanfaat.” ucap Yusran.
Ia juga mengingatkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh di perkemahan harus dibawa ke kehidupan sehari-hari.
“Disiplin bukan hanya saat berkemah, tapi juga saat belajar, beribadah, dan berinteraksi dengan orang lain,” pesannya penuh makna.
Kegiatan ditutup dengan upacara penutupan yang sarat kebersamaan dan rasa syukur. Para peserta pulang membawa pengalaman tak terlupakan yakni pengalaman yang bukan hanya menguatkan fisik, tetapi juga menempa hati dan karakter sebagai insan Athirah yang berakhlak dan siap memimpin dengan semangat kebersamaan. (*)






