MAKASSAR, CREATIVENEWS – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar tahun 2025 dipastikan berlangsung dengan konsep berbeda. Pemerintah Kota Makassar menegaskan bahwa rangkaian kegiatan tidak boleh hanya menjadi ajang seremoni, melainkan momen untuk memperkuat empati sosial dan menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa peringatan hari jadi kota harus menjadi wujud kepedulian pemerintah kepada warga. Menurutnya, esensi HUT Makassar tidak sekadar kemeriahan di atas panggung, tetapi merayakan kebersamaan serta menebar manfaat.
“HUT ke-418 Kota Makassar tahun 2025 ini harus menjadi momentum memperkuat empati sosial, bukan ajang seremonial glamor,” jelas Appi.
“Seluruh rangkaian kegiatan difokuskan pada program yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan,” lanjutnya saat memimpin rapat persiapan di ruang Sipakalebbi, Balai Kota Makassar, Jumat (17/10/2025).
Rapat tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Sekretaris Daerah Andi Zulkifly Nanda, para kepala SKPD, serta seluruh camat. Berbagai konsep kegiatan dibahas untuk memastikan perayaan HUT kota berjuluk Anging Mammiri itu lebih inklusif dan bermanfaat.
Munafri menegaskan bahwa seluruh kegiatan harus memperlihatkan kehadiran negara di tengah masyarakat.
“Saya mau acara ini memperlihatkan hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat. Jadi seluruh kegiatan harus berdampak langsung kepada masyarakat, apa pun itu,” tegasnya.
Peringatan HUT Makassar yang jatuh pada 9 November 2025 mengusung tema “Merajut Harmoni, Membangun Kebersamaan”. Tema tersebut diharapkan mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan.
Sejumlah SKPD telah menyiapkan program sesuai tupoksi masing-masing. Dinas Pemuda dan Olahraga menghadirkan Pesta Olahraga, Makassar Bike Race, hingga Mayors Cup Golf Tournament. Dinas Kesehatan menyiapkan operasi bibir sumbing gratis, sunatan massal, donor darah, dan pemasangan gigi palsu untuk warga kurang mampu.
Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan akan menampilkan berbagai atraksi budaya, termasuk Kirab Budaya dan Festival Permainan Tradisional. Dinas Pendidikan mempersiapkan Tari Kolosal Pelajar, lomba menggambar, serta beasiswa bagi siswa berprestasi dan pelajar prasejahtera.
Bidang pertanian dan lingkungan menghadirkan Urban Farming Festival dan pembagian bibit tanaman. Sementara itu, Dinas Sosial bersama Disdukcapil, DP3A Dalduk KB, dan Pengadilan Agama bersinergi menggelar program nikah massal bagi pasangan kurang mampu.
Organisasi perangkat daerah lain seperti Dinas Perdagangan, Perindustrian, PTSP, dan Koperasi turut menghadirkan EXPO UMKM, pasar murah, serta program sponsorship yang mendorong pelaku usaha lokal. PDAM menyiapkan sambungan air bersih gratis, sementara Dinas Perumahan menjalankan Program Bedah Rumah.
Diskominfo akan memperkuat publikasi kegiatan HUT Kota sekaligus mengenalkan inovasi layanan publik digital melalui Lontara+. BKPSDMD menggelar Jalan Santai Kebersamaan, dan bagian Kesra menutup rangkaian dengan Sholat Subuh Berjamaah serta pemberian umrah gratis bagi imam masjid.
Dalam arahannya, Appi menegaskan bahwa seluruh program harus memberi manfaat langsung bagi warga.
“Bukan kemewahan, tapi manfaat langsung. Contohnya pengobatan gratis, pemberian beasiswa, hadiah bagi masyarakat berprestasi, atau perbaikan rumah warga,” jelasnya.
Ia juga meminta agar kegiatan dikemas sederhana namun bermakna serta tidak menghabiskan anggaran untuk hal yang tidak berdampak.
“Saya tidak mau ada acara dengan anggaran besar, tapi dampaknya kecil. Misalnya, panggung Rp300 juta, EO-nya Rp100 juta, tapi hadiah ke masyarakat hanya Rp25 juta,” tegasnya.
“Bukan itu yang saya mau. Tapi tolong dan tolong, buat kegiatan kombinasikan kegiatan supaya manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” lanjutnya.
Appi menekankan efisiensi dan penggunaan belanja lokal untuk menggerakkan ekonomi warga. Ia juga meminta keseragaman konsep agar semua SKPD bergerak dalam satu garis besar perayaan HUT.
“Satu rakyat, konsep satu, desainnya satu, logonya satu. Jangan terpecah-pecah. Semua harus inline dan seirama dengan panitia besar. Tidak boleh jalan sendiri,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa HUT Kota Makassar harus menjadi charity berskala kota dan harus melibatkan kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas.
“Saya lebih menganggap HUT Kota ini seperti charity besar. Kegiatan pendidikan harus mencari anak-anak berprestasi dan yang membutuhkan. Jangan lupa libatkan saudara-saudara difabel. Ini penting sekali,” tandasnya.
Menutup arahannya, ia kembali menegaskan bahwa keberhasilan HUT Makassar bergantung pada kerja nyata seluruh jajaran.
“Event ini bisa terselenggara kalau kita bekerja langsung, bukan cuma di mulut. Duduk sama-sama, tentukan apa yang harus dilakukan, lalu jalan,” pungkasnya.






