Hadiri Perkasa 2025 di Wajo, Menag Ajak Santri Teladani Rasulullah yang Multitalenta

IMG 20251003 WA0031
creativenews.id"

WAJO, CREATIVENEWS — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak para pramuka santri untuk meneladani sosok Rasulullah SAW yang dikenal sebagai pribadi multitalenta. Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (Perkasa) 2025 di Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025).

Perkemahan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025, dan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai pondok pesantren serta madrasah se-Indonesia.

Bacaan Lainnya

Hadir dalam acara pembukaan antara lain Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno, jajaran Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, serta pejabat dari lingkungan Kementerian Agama.

Dalam sambutannya, Menag menekankan bahwa kegiatan kepramukaan bagi santri bukanlah kegiatan tambahan, melainkan bagian integral dari pembinaan karakter.

“Kegiatan pramuka bagi santri mengajarkan disiplin, kasih sayang, cinta alam, keterampilan jasmani, hingga pembentukan akhlak. Ini semua merupakan bentuk amal jariah,” ujar Menag.

Ia juga menyoroti sosok Nabi Muhammad SAW sebagai teladan yang tidak hanya unggul dalam hal spiritual, tetapi juga dalam kemampuan fisik dan sosial. Menag menyebutkan empat olahraga yang dikuasai Rasulullah: berenang, memanah, berkuda, dan memanjat, yang menurutnya bisa dijadikan simbol kehidupan.

“Berenang melambangkan kemampuan bersosialisasi, memanah sebagai simbol fokus pada tujuan, berkuda menggambarkan sikap atraktif dan dinamis, sedangkan memanjat adalah simbol perjuangan dalam meniti karier dan cita-cita,” jelasnya.

Menag juga berpesan agar para santri pramuka senantiasa menunjukkan akhlak mulia dan karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

“Sebagai pramuka, kalian harus tampil rapi, bersikap santun, memiliki selera humor, dan berani—bahkan terhadap makhluk halus sekalipun,” tandasnya.

Kegiatan Perkasa 2025 ini diharapkan menjadi wadah penguatan karakter santri, sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air dalam bingkai nilai-nilai keislaman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *