Gejolak Sosial, Wakil Kadin Sulsel Satriya: Hambat Pertumbuhan Ekonomi 

Ketua INKINDO SULSEL Satria Madjid
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS — Aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan di Kota Makassar dalam beberapa waktu terakhir dinilai memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat.

Wakil Ketua Kadin Sulsel, Satriya Majid menyampaikan bahwa gejolak sosial ini menimbulkan kerugian ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Bacaan Lainnya

Menurut Satriya, salah satu dampak langsung yang paling nyata adalah terhentinya aktivitas kerja para pengemudi ojek online (ojol) yang seharusnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Driver-driver ojol yang harusnya bekerja, akhirnya tidak bekerja hari itu karena ikut demo. Itu dampak langsung. Tidak ada pendapatan, dan masyarakat yang menggunakan jasa mereka juga ikut terdampak,” jelasnya.

Tak hanya itu, banyak toko, kantor, pasar, yang berada di sekitar lokasi demonstrasi terpaksa tutup demi alasan keamanan. Hal ini menyebabkan perputaran ekonomi harian terganggu.

“Multi-rantai ekonomi ikut terputus. Infrastruktur publik, kendaraan, dan gedung yang dirusak atau dibakar tentu membawa dampak finansial besar. Anggaran fiskal yang seharusnya untuk pembangunan akhirnya harus dialihkan untuk perbaikan,” tambah Satriyq

Selain dampak jangka pendek, Satriya juga menyoroti potensi ancaman jangka panjang. Ia mengatakan bahwa iklim investasi bisa terganggu jika kondisi keamanan tidak kondusif.

“Investor bisa saja menarik diri karena tidak ada jaminan keamanan. Wisatawan pun enggan datang ke daerah yang dianggap tidak aman. Ini tentu memperlambat pertumbuhan sektor pariwisata dan investasi,” katanya.

Ia mencontohkan bagaimana sejumlah toko strategis di Makassar tutup total saat terjadi kerusuhan. Selain itu, pemberitaan di media sosial seperti TikTok dan Instagram juga memperkuat citra negatif kota di mata publik luas, termasuk luar negeri.

Meski mengakui pentingnya penyampaian aspirasi, Satriya menekankan agar demonstrasi dilakukan secara damai tanpa merugikan pihak lain.

“Pemerintah tidak alergi terhadap kritik atau demo. Tetapi kami mengimbau agar penyampaian aspirasi dilakukan damai, tanpa mengganggu aktivitas ekonomi harian,” ujarnya.

Ia juga meminta para pelaku industri dan UMKM agar tidak terprovokasi dan tetap menjaga ketenangan di tengah situasi yang memanas.

“Kalau ingin menyampaikan aspirasi, bisa dengan menulis pernyataan bersama, ditandatangani, lalu diserahkan ke DPRD atau pihak berwenang. Itu lebih terhormat dan berdampak positif,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *