MAKASSAR, CREATIVENEWS —
Pemerintah Kota Makassar mulai merealisasikan program unggulan di sektor pendidikan dengan menyalurkan 1.000 seragam sekolah gratis kepada siswa baru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penyaluran perdana dilakukan di delapan sekolah, Senin (21/7/2025), sebagai bagian dari komitmen Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham dalam mewujudkan visi “Makassar untuk Semua”.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengatakan bahwa pada tahun ajaran 2025 ini terdapat sekitar 33.000 siswa baru di tingkat SD dan SMP yang akan menerima masing-masing dua pasang seragam secara gratis. Selain meringankan beban ekonomi orang tua murid, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan dan kualitas pendidikan di Kota Makassar.
“Proses ini kami lakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan. Kami ingin memastikan tidak ada lagi biaya tambahan dari orang tua untuk seragam sekolah, dan ke depan fasilitas serta mutu pendidikan juga akan terus kami tingkatkan,” ujar Munafri.
Distribusi Merata dan Standarisasi Sekolah Munafri juga menyoroti pentingnya distribusi siswa baru yang merata di seluruh sekolah. Ia mengungkapkan bahwa beberapa sekolah di Makassar saat ini mengalami kelebihan kapasitas, sementara sekolah lainnya masih memiliki kekosongan.
“Contohnya, di SMP 46 Makassar, masih ada kekurangan sekitar 20 siswa. Tahun ini juga akan ada penambahan 6 ruang kelas, baik di SMP maupun SD di wilayah ini, agar proses belajar mengajar bisa berjalan optimal,” jelasnya.
Pemerintah Kota Makassar berkomitmen agar seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, memiliki standar layanan pendidikan yang merata. Untuk itu, peningkatan kapasitas guru dan tenaga pengajar menjadi prioritas.
“Dinas Pendidikan harus mampu meningkatkan kompetensi guru agar standar mutu di semua sekolah bisa setara. Guru juga harus menjadi teladan bagi murid, bukan hanya aktif di media sosial tapi aktif menciptakan inovasi dalam pembelajaran,” tegasnya.
Sekolah Bukan Tempat Bisnis Munafri juga menegaskan bahwa sekolah bukan tempat untuk praktik jual beli oleh oknum internal maupun eksternal. Ia meminta agar tidak ada lagi pungutan liar atau pembelian perlengkapan sekolah yang tidak sesuai aturan.
“Saya tidak ingin mendengar ada transaksi jual beli di sekolah. Kami akan buka layanan pengaduan orang tua terhadap pelanggaran-pelanggaran di sekolah melalui SIEPKO. Semua biaya pendidikan harus seminimal mungkin,” ujarnya.
Pada tahun ini, Pemkot Makassar memberikan dua set seragam lengkap, termasuk pakaian olahraga. Mulai tahun depan, fasilitas ini akan terus ditingkatkan sesuai kemampuan anggaran daerah.
“Kami telah menetapkan bahwa Senin hingga Kamis menggunakan seragam sekolah, sedangkan Jumat siswa dibebaskan memakai pakaian olahraga atau pakaian bebas. Tidak ada kewajiban membeli pakaian olahraga tambahan,” tambah Munafri.
Fokus pada Fasilitas dan Kebersihan Sekolah
Ia juga menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk memperbaiki fasilitas sekolah, termasuk menjadikan area upacara sebagai lapangan olahraga bersama untuk SD dan SMP di lingkungan tersebut. Kebersihan dan kenyamanan lingkungan belajar pun menjadi perhatian serius.
“Kita ingin anak-anak belajar di lingkungan yang bersih, nyaman, dan aman. Ini semua untuk menciptakan generasi Makassar yang unggul di masa depan,” tutupnya. (RB)