MAKASSAR, CREATIVENEWS — Di tengah tekanan dinamika perekonomian global pada Mei 2025, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menilai stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) tetap terjaga.
Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada 25 Juni 2025 menunjukkan bahwa kondisi sektor jasa keuangan nasional masih stabil.
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, menyatakan bahwa industri perbankan Sulampua masih menunjukkan ketahanan yang kuat, seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit yang terus menunjukkan tren positif..
“Sektor perbankan di Sulampua masih tetap terjaga stabil, tercermin dari pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit yang masih mencatatkan pertumbuhan positif,” ujar Muchlasin dalam siaran resmi OJK Sulselbar, Kamis (17/7/2025).
Pada posisi Mei 2025, aset perbankan tumbuh sebesar 4,49 persen (yoy) mencapai Rp547 triliun, sementara penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp341,44 triliun atau tumbuh 2,52 persen (yoy).
Muchlasin menjelaskan, pertumbuhan DPK mengalami perlambatan secara umum akibat penurunan signifikan pada komponen giro.
“Meskipun demikian, DPK perbankan di Sulampua masih mencatatkan angka positif yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan tetap terjaga,” jelasnya.
Dari sisi komposisi, portofolio DPK masih didominasi oleh tabungan sebesar 58,48 persen, yang mencerminkan preferensi masyarakat untuk menyimpan dana dalam bentuk yang lebih likuid.
Muchlasin menegaskan bahwa ketahanan ini mencerminkan resiliensi sektor keuangan yang solid serta fundamental perekonomian domestik Sulampua yang tetap kuat.
“Perekonomian Sulampua menunjukkan ketangguhan dengan inflasi yang relatif terkendali, mencerminkan keberhasilan koordinasi pengendalian harga serta dukungan sektor riil yang tetap aktif,” tambahnya.
Menurutnya, sektor jasa keuangan dapat mempertahankan peran pentingnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui intermediasi yang efektif dan perluasan akses keuangan melalui stabilitas harga ini.