MAKASSAR, CREATIVENEWS — Ketua Bidang Perencanaan dan Pemetaan Wilayah DPD KNPI Kota Makassar, Syahrullah Sanusi angkat bicara perihal tantangan yang dilayangkan Kepada Walikota Makassar Munafri Arifuddin yang datang dari seorang oknum yang mengatas namakan KNPI Kota Makassar.
Bagi Syahrullah Sanusi yang juga Alumni Magister Perencanaan Pemetaan Wilayah Unhas.
Keikutsertaan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin pada forum pemimpin kota dunia di Austria yang bertemakan “Liveable and Sustainable Cities: Local Solution and Global Impact” merupakan langkah stretegis Pemerintah Kota Makassar mengenalkan Kota Makassar sebagai Kota Modern dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.
Kepemimpinan Walikota Makassar bergerak menuju modernitas sebuah kota sesuai dengan semangat zaman. Visi Walikota Munafri Arifuddin mencerminkan hal ini, membawa Makassar menjadi kota yang Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan.
“Kota Unggul menunjukkan komitmen menjadikan Makassar sebagai Kota yang maju dalam aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, infrastruktur, dan menerapkan berbagai inovasi pada layanan publik,” ungkapnya. Selasa, 1 Juli 2025.
“Kota Inklusif, menggambarkan komitmen Walikota menjadikan Makassar Kota yang memberikan ruang dan kesempatan yang setara bagi semua warganya, mengurangi disparitas sosial, serta mempromosikan partisipasi aktif warga dalam proses pembangunan.
Kota Aman, menggambarkan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk seluruh masyarakat yang mencakup penurunan tingkat kriminalitas, penguatan sistem keamanan serta peningkatan kualitas layanan darurat dan keselamatan publik,” lanjutnya.
“Kota Berkelanjutan, menunjukka prinsip pembangunan dengan kelestarian lingkungan dan penggunaan sumber daya secara efesien,” tegasnya.
Ia kembali menjelaskan bahwa Persoalan yang selalu menjadi sorotan publik seperti parkir liar, kemacetan, sampah, hingga keberadaan manusia silver atau anjal, merupakan permasalahan kota merupakan warisan dari kepemimpin masa lalu yang belum pernah dituntaskan.
“Lewat Visi Walikota, persoalan-persolan tersebut telah dikaji dan formulasi kebijakan dalam kerangka penyelesaian masalah telah berjalan. Hal ini dapat ditemukan dari berbagai pelayanan yang telah berjalan. Misalnya Parkir Liar, Walikota telah membentuk Satgas Pemberantasan Parkir Liar yang melibatkan TNI-Polri. Satgas ini akan melahirkan roadmap perparkiran dengan job desk jelas sesuai kewenangan instansi. Kata kuncinya, kolaborasi,” jelasnya
Demikian pula penanganan anak jalanan atau manusia silver. Walikota Makassar tekait untuk berkolaborasi dalam mengurangi maraknya anak jalanan.
Selain aksi penjangkauan (patroli), Walikota juga memberi arahan untuk menyiapkan Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) yang menjadi tempat rehabilitasi sosial bukan hanya anak jalanan, juga jenis PPKS lainnya. Dengan adanya Liponsos, PPKS dapat diberi pelatihan keterampilan (life skill) sebagai bekal untuk masuk di dunia kerja dan hidup mandiri.
Demikian pula layanan kesehatan, Pemkot. Makassar telah menerapkan Universal Health Coverage (UHC) yaitu suatu sistem atau kondisi dimana seluruh penduduk dalam suatu wilayah memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dengan kualitas yang memadai, dan tanpa terkendala oleh masalah biaya. Singkatnya pengurusan KIS bisa dilakukan dalam waktu hanya sehari.
“Dengan melihat berbagai program-program terbaru yang telah diluncurkan Bapak Walikota seperti Gratis Seragam Sekolah, Gratis Iuran Sampah, Gratis Pemasangan Instalasi Air Bersih, Pembangunan Stadion bertaraf Internasional, MULIA Berjasa (Berbagi Jaminan Sosial), Makassar Super Apps, Makassar Creative Hub, dan lainnya, maka Pak Walikota dapat berbangga diri memaparkan capaian dan program kerjanya di Forum Pemimpin Kota Dunia. Liveable and Sustainable Cities: Local Solution and Global Impact,” imbuhnya.
“Pak Appi dalam memimpin Kota Makassar yang manusiawi bukan hanya sebuah tren, bagi kami Kepemimpinan Pak Appi merupakan pergeseran transformasional dalam pola pikir kepemimpinan dan manajemen. Kepemimpinannya sangat manusiawi sangat belas kasih, simpatik, kreatif, tangguh, inovatif, dan inspiratif. Oknum yang menantang Walikota saya rasa hanya bunyi bunyian tidak jelas. Kami juga melihat apa yang ia kerja untuk Kota Makassar. Forum ini akan menjadi kesempatan untuk memperkuat kerja sama internasional. Baiknya seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung visi Makassar Pak Wali. Kritik dan saran yang konstruktif akan terus menjadi bahan evaluasi untuk membangun Makassar yang lebih baik,” tutupnya.