Dubes Australia dan Konsul-Jenderal Kunjungi Makassar

WhatsApp Image 2025 05 21 at 11.58.04 scaled
creativenews.id"

 

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, bersama Konsul-Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, melakukan kunjungan resmi ke Kota Makassar sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama strategis antara Australia dan Indonesia, khususnya di kawasan timur.

Bacaan Lainnya

Mengawali pembicaraan, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier juga mengungkapkan kedekatannya secara personal dengan Kota Makassar. Ia bernostalgia semasa menyelesaikan studi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, puluhan tahun lalu.

“Saya anggap pulang kampung di Makassar. Lebih dari 30 tahun lalu saya pernah kuliah di Universitas Hasanuddin. Jadi Makassar punya tempat khusus dalam perjalanan saya,” ungkapnya, mengawali diskusi, Rabu (21/5/2025).

Petinggi Australia untuk Indonesia ini membuka peluang agar negaranya terus memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar dalam berbagai sektor.

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri kegiatan bersama Pemkot Makassar, Todd Dias dan sejumlah perwakilan lainnya di Kantor Wali Kota Makassar.

Dubes Rod Brazier menekankan pentingnya hubungan historis antara Indonesia dan Australia yang telah terjalin selama puluhan tahun.

“Hubungan Indonesia dan Australia punya sejarah panjang. Ini adalah sesuatu yang penting untuk kita jaga dan rawat bersama,” ujarnya.

Setelah mendengarkan paparan dari Wali Kota Munafri terkait peluang kerja sama, Rod Brazier menegaskan bahwa pihaknya akan membuka ruang dialog dan koordinasi lintas sektor.

“Soal kerja sama, kami akan bicara dengan semua pihak di negara kami. Kami ingin pastikan setiap inisiatif berjalan dengan baik dan bermanfaat,” tambahnya.

Disisi lain, Pemkot Makassar menyambut baik kehadiran dan itikad baik dari pihak Kedutaan Besar Australia tersebut, terutama dalam mendukung program pembangunan kota di berbagai bidang seperti lingkungan, pendidikan, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menekankan Pemerintah Kota Makassar terus mengakselerasi program prioritas dalam penanganan sampah, banjir, transportasi publik, dan pengembangan potensi kemaritiman.

“Ada tiga hal prioritas kami. Persampahan, banjir, dan transportasi publik. Ini butuh kerjsama Australia, pentingnya pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga pemberdayaan masyarakat,” kata Appi.

Terkait isu lingkungan, Appi mengungkapkan bahwa Kota Makassar menghasilkan hingga 1.000 ton sampah setiap harinya.

Oleh karena itu, penanganan sampah tidak hanya fokus pada aspek kebersihan, tetapi juga diarahkan pada pemanfaatan ekonomi yang berdampak langsung kepada warga.

“Pemanfaatan sampah harus memberi manfaat bagi masyarakat. Kita tidak mau hanya bicara soal kebersihan, tetapi juga pemberdayaan. Kalau ada peluang kerja sama dengan perusahaan luar negeri, seperti dari Australia, kita akan tindak lanjuti,” tegas Appi.

Penanganan Banjir dan Sungai Prioritas. Ia menuturkan, soal banjir juga menjadi perhatian serius, terutama di wilayah Sungai Tallo dan Jeneberang.

Pemkot Makassar akan lebih memfokuskan penanganan pada Sungai Tallo sebagai salah satu titik rawan banjir.

“Kita sedang mencari solusi konkrit untuk wilayah Sungai Tallo. Penanganan sungai ini menjadi fokus utama dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi,” ujarnya.

Sedangkan, Transportasi Publik: Aman, Efisien, dan Ramah Lingkungan. Diupayakan sektor transportasi publik, Pemkot tengah mengembangkan sistem kendaraan listrik untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat.

Upaya ini juga diharapkan mampu mengurangi kemacetan dan mempercepat mobilitas warga. Transportasi publik harus membuat masyarakat merasa aman, cepat sampai tujuan, dan efisien.

“Kota Makassar sebagai kota jasa dan industri membutuhkan sistem transportasi yang mendukung kelancaran logistik dan mobilitas perdagangan,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Munafri juga menyinggung program Kemaritiman. Selain isu darat, Pemkot juga memperkuat program kemaritiman sebagai potensi besar yang belum sepenuhnya tergarap.

Pemanfaatan wilayah pesisir, penguatan ekonomi nelayan, serta integrasi pelabuhan dan logistik menjadi bagian dari strategi jangka panjang Makassar sebagai kota maritim.

“Kemaritiman akan jadi salah satu kekuatan ekonomi kota. Kita akan siapkan program-program yang menyentuh langsung masyarakat pesisir dan memperkuat posisi Makassar di sektor kelautan,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *