MAKASSAR, CREATIVENEWS – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengunjungi rumah Naila, calon siswa Sekolah Rakyat yang namanya sempat disebut oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kunjungan tersebut dilakukan di Jalan Pandang 4, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis 8 Mei 2025.
Naila terdaftar sebagai calon siswa Sekolah Rakyat setelah namanya masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Kriteria penerimaan berdasarkan DTSEN. Dari data itu kemudian dicek lagi di lapangan, bisa benar bisa juga tidak,” ujar Saifullah Yusuf kepada awak media usai meninjau rumah Naila.
Mensos menyebutkan, keluarga Naila termasuk dalam skala prioritas setelah dilakukan pengecekan mendalam.
“Nama Naila ada dalam data. Setelah dicek di lapangan dan dikonfirmasi ke Wali Kota Makassar, kami pastikan bahwa dia menjadi prioritas,” ujarnya.
Saifullah juga mengungkapkan, Sekolah Rakyat di Sulawesi Selatan direncanakan akan menerima 100 siswa. Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemkot Makassar pun memberikan dukungan penuh dengan menyiapkan Gedung BPSDM sebagai lokasi pembelajaran.
“Sentra di Makassar sudah siap menerima 100 siswa. Bahkan, kalau menggunakan Gedung BPSDM, bisa menampung hingga 400 siswa. Ini luar biasa dan akan saya laporkan ke Presiden,” katanya.
Saat ini, sudah ada 53 lokasi Sekolah Rakyat tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah dalam waktu dekat.
“Insya Allah minggu depan akan kami umumkan penambahan 20 hingga 30 lokasi baru, termasuk di Sulsel,” ujarnya.
Selain bantuan pendidikan, keluarga Naila juga mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Prabowo berupa pembangunan rumah layak huni.
Ia bahkan telah meninjau lahan yang disiapkan di kawasan Salodong, Makassar, untuk pembangunan 30 unit rumah bagi keluarga miskin ekstrem, termasuk keluarga Naila dan tetangganya.
“Naila tinggal di rumah yang sangat kecil. Kasus seperti Naila inilah yang menjadi perhatian Presiden agar anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa mengakses pendidikan berkualitas,” jelasnya.
Pembangunan rumah akan dilakukan secara bertahap melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Presiden, menurut Gus Ipul, ingin memastikan keluarga dari kelompok paling bawah mendapatkan afirmasi dan dukungan kebijakan agar bisa memperbaiki kualitas hidup mereka.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut baik program ini.
Ia menilai langkah ini sejalan dengan semangat pemerintah kota untuk menciptakan kehidupan lebih layak bagi semua warga, khususnya anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Kami membangun harapan bersama, agar dari kondisi masyarakat yang beragam ini, kita bisa hadir dan memberikan kehidupan yang lebih baik,” ucap Munafri.