Berkunjung ke Makassar, Komisi IX Apresiasi Pelayanan Jemaah Haji Embarkasi Makassar

WhatsApp Image 2025 05 09 at 08.24.24
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS — Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Asrama Haji Embarkasi Makassar, Kamis (08/5/2025).

Dalam Kunjungan ini, Komisi IX DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh dalam kunjungan kerjanya untuk mengecek kesiapan layanan kesehatan jamaah dan dapur umum di asrama haji Embarkasi Makassar.

Turut mendampingi Ashabul Kahfi dari Fraksi PAN, Indah Kurnia, dan Ahmad Safei dari Fraksi PDI-P, Nafa Urbach dari Fraksi Nasdem, serta beberapa anggota Komisi IX lainnya yang tergabung dalam rombongan.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, H. Ali Yafid, memaparkan kesiapan operasional penyelenggaraan ibadah haji, termasuk aspek pelayanan, pembinaan, dan perlindungan terhadap jemaah.

Jumlah jemaah haji asal Sulawesi Selatan pada musim haji tahun ini mencapai 7.382 orang, termasuk tambahan kuota dan mutasi antar provinsi.

Komposisi jemaah didominasi oleh perempuan (67%) dan usia mayoritas berkisar antara 51–60 tahun. Pelunasan biaya haji telah dilakukan oleh 7.983 jemaah, dengan tingkat pemvisaan yang telah mencapai 99,95%.

Penyelenggaraan operasional Embarkasi Makassar mencakup jemaah dari delapan provinsi, dengan total 15.856 jemaah yang diberangkatkan dalam 41 kloter menggunakan pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 777.

Jemaah akan mendapatkan layanan one stop service selama berada di asrama haji, termasuk akomodasi, konsumsi, pemeriksaan kesehatan, dan bimbingan manasik.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menyampaikan kunjungan ini rutin dilakukan ketika masa musim haji datang, ke Embarkasi-Embarkasi yang ada di Indonesia, seperti Embarkasi di Makassar, Palembang, dan Kalimantan Selatan.

“Kesehatan bagian penting dari apa yang harus dicek oleh setiap jemaah haji sebelum berangkat ke Saudi, karena kita tidak ingin kondisi jemaah haji kita ketika berangkat dalam kondisi yang tidak fit, kurang sehat sehingga nantinya di sana juga tidak bisa melaksanakan ibadah dengan baik.

Di Asrama Haji Makassar ini memiliki beberapa titik, yang kami kunjungi pertama adalah Poli klinik, karena kita ingin memastikan bahwa mereka Poli klinik siap dengan segala kondisi.

” Ada 3 atau 4 ambulans yang siap, yang mereka nantinya kalau ada jamaah yang perlu dirujuk ke rumah sakit, sudah ada tiga rumah sakit juga, lalu juga kesiapan tenaga kesehatannya, alat kesehatan dan juga obat-obat ungkap Nihayatul.

Untuk dapur umum, bagian penting karena kita memastikan jamaah haji berangkat dalam kondisi yang sehat dan itu juga dari makanannya.

“Jadi, kita lihat apakah dapurnya bersih atau tidak, kita tidak mau ada nanti jamaah keracunan makanan dan keracunannya di Embarkasikan kan tidak lucu nantinya, nanti malah menjadikan jamaah terhalang untuk segera berangkat. Dapurnya bersih, dan memastikan bahwa asupan seperti buah-buah dan sebagainya diberikan dengan baik,tuturnya.

Embirkasi Makassar sendiri memiliki 67 persen adalah perempuan, 33 tiga adalah laki-laki, kami betul-betul memastikan bahwa tidak ada calon jemaah dalam kondisi hamil, harus tes, tespeknya harus benar-benar, kalaupun dalam kondisi hamil juga harus dalam kondisi yang sehat, jangan dipaksakan, karena orang hamil pasti kondisinya berbeda-beda.

Komisi IX apresiasi Kanwil Agana Sulsel karena dari 12 kloter ini kondisinya berjalan dengan lancar semua, semoga ini sampai akhir semua berjalan dengan lancar dan memang kita dari pusat tenaga kesehatan untuk haji dikurangi karena salah satunya juga efisiensi yang biasanya 1700 sekarang menjadi 1000 awalnya cuman 600 sekarang menjadi 1300, jadi memang butuh effort yang luar biasa.

Sementara untuk Jemaah lansia atensinya cukup tinggi, karena memang masa menunggunya cukup lama kabupaten Bantaeng salah satu menunggu paling lama 49 tahun, kalau mereka punya uangnyabaru umur 30 tahun berarti menunggunya sampai 80 tahun, tutup Nihayatul.

Hingga 7 Mei 2025, sebanyak 4.318 jemaah telah masuk asrama, dengan 10 kloter telah diberangkatkan dan dua orang jemaah tertunda (RB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *