Unhas Ungkap Dua Kasus Kecurangan UTBK-SNBT, Libatkan Joki dan Admin IT

WhatsApp Image 2025 05 05 at 21.07.56
creativenews.id"

MAKASSAR, CRAETIVENEWS – Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar mengungkapkan adanya dua kasus kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Temuan ini disampaikan Koordinator Pelaksana UTBK Unhas, Nurul Ichsani, saat konferensi pers pada Senin (5/5/2025).

Bacaan Lainnya

Nurul menjelaskan bahwa kecurangan terbagi dalam dua kategori besar. Pertama, adanya praktik perjokian, di mana peserta ujian digantikan oleh orang lain. Kedua, indikasi keterlibatan sejumlah admin IT dalam membantu praktik curang tersebut.

“Di Unhas itu awalnya kami mendapati adanya perjokian dimana salah satu peserta itu digantikan oleh orang lain yang kemudian dari kasus tersebut kami langsung serahkan ke pihak kepolisian untuk diselidiki lebih lanjut,” ujar Nurul.

Menurut Nurul, modus yang digunakan para pelaku antara lain memalsukan kartu peserta, KTP, dan surat keterangan sekolah. “Mereka mengedit kartu peserta dan menyiapkan dokumen palsu. Setelah diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian, ditemukan bahwa mereka juga berusaha merekrut admin IT internal Unhas untuk terlibat,” tambahnya.

Setelah diselidiki, pihak kepolisian menemkan bahwa admin IT yang diduga berbuat curang tersebut terindikasi memiliki sindikat dengan lembaga bimbingan belajar.

“Dan dari proses penyelidikan dan pengembangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian itu kemudian didapati sindikat yang memanfaatkan dan juga berusaha membujuk tim IT untuk ikut membantu dalam perjokian tersebut,” bebernya.

Meski belum mengungkap asal pasti para joki, Nurul menyebut sindikat tersebut berasal dari sebuah lembaga bimbingan belajar di luar Unhas.

Dalam temuan ini, ada dua model kecurangan yang terjadi. Pertama, ditemukan joki atau penggantian peserta asli. Kedua, kecurangan terkait pemasangan alat tertentu pada komputer peserta ujian.

“Saat ini kami menemukan dua kasus perjokian. Pertama itu mengganti, mereka mengedit dulu kartu peserta dan juga menyiapkan KTP, dan surat keterangan sekolah itu juga dipalsukan,” tuturnya.

“Kedua, kecurangan terkait pemasangan alat tertentu pada komputer peserta ujian,” tambahnya.

Nurul belum bisa menyampaikan secara detail jumlah admin IT Unhas yang terlibat dalam kecurangan ini, sebab kepolisan masih melakukan proses penyelidikan.

“Untuk keterlibatan admin IT, kami belum bisa sampaikan total jumlahnya karena masih dalam proses pendalaman. Hasil penyelidikan polisi kemungkinan akan keluar dalam pekan ini,” kata Nurul.

Di Unhas, setiap ruang UTBK dijaga oleh dua admin, yakni admin server dan admin ruang. Ada 46 ruang UTBK, sehingga terdapat 46 admin ruang yang seluruhnya berasal dari internal Unhas.

“Semua petugas UTBK berasal dari Unhas. Kami memang menghindari melibatkan pihak luar agar integritas pelaksanaan terjaga,” jelasnya.

Nurul juga mengungkapkan bahwa fakultas yang menjadi sasaran utama sindikat ini adalah fakultas-fakultas favorit, seperti Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Selain itu, sindikat juga menyasar universitas-universitas favorit, termasuk Unhas sendiri.

“Memang ada peserta yang menyasar ke Unhas,” pungkas Nurul.

Pihak kampus dan kepolisian kini terus mendalami kasus ini untuk memastikan seluruh pihak yang terlibat dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *