MAKASSAR, CREATIVENEWS – Komunitas ragam gender, khususnya waria, sering menjadi kelompok yang rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, seksual, maupun kekerasan berbasis stigma sosial.
Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) Sulawesi Selatan sebagai salah satu Lembaga Sub-Mitra mengambil peran melalui Program INKLUSI bagi Komunitas Ragam Gender yang berupaya menempatkan martabat dan kemandirian individu.
Ketua PKBI Sulsel Supriyadi Torro, menyampaikan program inklusi dilakukan oleh PKBI ini memang mencari kelompok- kelompok yang marginal, Makanya inklusi itu secara budaya dan secara sosial, jarang mendapat perhatian.
“Terus terang PKBI hadir disini bukan hanya memberikan layanan secara sosial, tetapi kami juga menyiapkan klinik. Kalau misalnya ada yang sakit baik waria, maupun teman ODHA semua bisa terlayani artinya PKBI siap melayani kelompok rentang ketika di layanan kesehatan lainnya itu tidak mereka dapatkan,” tutur Supriadi,Selasa 17 Maret 2025 pada kegiatan pertemuan penyedia layanan di Hotel Remcy Panakkukang Makassar
Perlu strategi untuk Layanan kesehatan bagi Kelompok rentan. Kata Supriadi apalagi stigma dan diskriminasi masih ada dan agak sulit hilang. jadi Kapan orang tahu kalau itu waria, lesbi, gay, dan HIV orang pada umumnya tidak mau bergaul.
“Itu satu penghinaan sosial, tidak menghargai satu sama lain, apalagi dijauhi masyarkat . Setiap orang punya orientasi tersendir, kita perlu ruang diskusi kalau masyarakat tidak suka kita akan berikan pemahaman yang penting tidak mengganggu anda,” tegas Supriadi.
Sementara dari Lembaga Bantuan Hukum Makassar, Salman mengatakan LBH pada prinsipnya mengacu pada HAM, perumpamaan dalam tiga konteks kegiatan dan membahas soal isu waria, maka tidak ada batasan kepada LBH Makassar untuk mendampingi siapapun selama itu tidak merupakan pelaku kekerasan, dan bukan pelaku korupsi dan bukan juga pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Jadi memang di LBH Makassar selama dia bukan dari kategori ketiga yang saya sampaikan sebelumnya pastinya ada pendampingan. LBH juga berupaya agar menangani dan memediasi kasus supaya bagaimana caranya orang-orang di sekitar itu menerima, memberikan pemahaman terkait dengan eksistensi teman-teman ragam gender.
Sudut pandangan masyarakat yang masih awam dan adanya diskriminasi kata Salma, ini juga bukan hal baru yang di dampingi LBH. Idealnya LBH juga punya peran, melalui sosialisasi, dan menyebar rilis upaya yang dijalankan LBH Makassar.