Darurat, Kota Makassar Belum Miliki Transpotasi Inklusif 

IMG 20250312 WA0010
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Makassar sebagai Kota dunia menghadapi tantangan serius dalam memastikan warganya nyaman dalam bertransportasi bagi lansia, anak-anak dan perempuan yang sering kali mengalami keterbatasan dalam bertranspotasi.

 

Bacaan Lainnya

Sejauh ini Kota Makassar sendiri belum memiliki transpotasi yang inklusif, masih kurang memadai dalam memenuhi standar aksesbilitas yang inklusif. Kota Makassar harus fokus pada upaya menciptakan sistem transportasi publik yang lebih efisien, aman, inklusif dan rendah karbon.

 

Kepala Bidang Angkutan Darat, Dinas Perhubungan Kota Makassar, Jusman Hattu, menyatakan program Kota Masa Depan UK PACT telah memberikan dukungan terhadap upaya membangun transportasi publik, mulai dari penyusunan naskah akademik, draft Ranperda Perhubungan, pendampingan tenaga ahli, sampai ke peningkatan kapasitas melalui perbandingan dengan sejumlah kota di Indonesia.

 

“Selain itu, kami juga menyadari pentingnya peran serta aktif generasi muda dan media, untuk membangun pemahaman yang selaras antara pemerintah dan masyarakat. Media berperan sebagai jembatan dalam menyampaikan informasi yang akurat, membangun pemahaman bersama, dan mendorong kebijakan yang lebih efektif untuk kepentingan masyarakat,” kata Jusman.

 

Sementara Prof Batara Surya sebagai tim transisi dari MULIA yang juga Rektor Universitas Bosowa, mengatakan pertumbuhan kota semakin terlihat dan cukup pesat. Perlu mengawali dari proses transportasinya dan melihat perkembangannya, dan lanjut ke tahap evaluasi sistem rute perjalanan, pergerakan dan mobalitas penduduk.

 

“Selama ini kendaraan yang datangnya dari eksternal Kota Makassar karena kepadatan lalu lintas di Makassar itu bukan hanya dari faktor internal Kota Makassar tapi lebih banyak datang dari luar daerah, seperti Sungguminasa, Gowa, Takalar dan Maros,” tutur Prof Batara, pada kegiatan penutupan UK PACT Future Cities & Diseminasi Kajian di Kota Makassar, Selasa, 11 Maret 2025 di Hyatt Place Makassar Jl. Jend. Sudirman No.31, Ujung Pandang, Makassar.

 

Prof Batara juga menambahkan dampaknya signifikan untuk pengurangan tingkat kemacetan lalu lintas. Sementara untuk timelinenya perlu belajar dari kondisi dan situasi kota. dan mempelejari semua studi-studi yang telah dilakukan. Dan untuk langkah cepat perlu membangun kolaborasi.

 

“Kalau berbicara soal transportasi kita tidak bisa bekerja atau berdiri sendiri karena penggunanya adalah masyarakat dan pasti kita perlu berbicara bagaimana sisitemnya,” tutup Prof Batara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *