OJK Dorong Literasi Keuangan Digital di Makassar, Fokus Aset Kripto untuk Gen Z

ojk
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan digital melalui kegiatan Digital Financial Literacy (DFL) yang diselenggarakan di Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Makassar. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan OJK dalam mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan dan mengedukasi masyarakat, khususnya Generasi Z, mengenai aset keuangan digital, khususnya aset kripto.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menyampaikan bahwa perkembangan teknologi digital memberikan banyak kemudahan dalam mengakses produk dan layanan keuangan. Salah satu inovasi yang kini berkembang pesat adalah Blockchain dan aset kripto, yang memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam sektor keuangan.

Bacaan Lainnya

“Sulawesi Selatan memiliki jumlah penduduk lebih dari 9,46 juta jiwa, dengan populasi usia produktif yang sangat besar, didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z. Ini menjadi potensi sekaligus tantangan dalam meningkatkan literasi keuangan. Generasi muda cenderung lebih terbuka terhadap inovasi teknologi, termasuk penggunaan aset digital dan kripto, namun mereka juga rentan terhadap risiko,” ujar Darwisman.

Lebih lanjut, Darwisman menekankan pentingnya meningkatkan pemahaman mengenai risiko penggunaan layanan keuangan digital untuk menghindari jebakan keuangan yang tidak sehat. OJK juga menyoroti bahwa meskipun akses ke layanan keuangan semakin luas, indeks literasi keuangan digital di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

“Survei OJK tahun 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan Indonesia baru mencapai 65%, dengan indeks inklusi keuangan mencapai 75%. Kami berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan literasi keuangan digital di masyarakat,” tambah Darwisman.

Peralihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK pada 10 Januari 2025, diakui sebagai babak baru dalam perkembangan aset keuangan digital di Indonesia. Ridiani Kurnia, salah satu pejabat OJK, mengingatkan masyarakat untuk selalu bijak dalam memilih produk dan layanan keuangan digital.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih produk dan layanan keuangan. Beberapa hal yang perlu diingat adalah memastikan legalitas pihak yang menawarkan produk, memastikan keuntungan dari produk yang ditawarkan masuk akal, dan memahami karakteristik produk tersebut. Aset kripto, khususnya, merupakan produk dengan risiko yang tinggi,” ujar Ridiani.

Melalui kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Keuangan Digital ini, OJK berharap tingkat literasi keuangan masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya mengenai sektor keuangan digital, dapat meningkat. Masyarakat diharapkan dapat mengambil keputusan investasi yang lebih bijak dengan memahami karakteristik produk, manfaat, biaya, risiko, hak dan kewajiban konsumen, serta prosedur pengaduan.

DFL 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Literasi Kripto yang digelar di empat daerah di Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital bagi masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih aktif terlibat dalam mengembangkan solusi keuangan berbasis teknologi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *