OJK Sulselbar Targetkan Kenaikan Kredit di Sektor Pangan dan Perikanan

OJK 1 289041531.jpg
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS — Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menegaskan bahwa OJK terus mendorong program perluasan akses keuangan berbasis potensi unggulan daerah. Upaya ini dinilai krusial untuk memperkuat sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di Sulawesi Selatan yang tersebar di 24 kota/kabupaten.

“Sulawesi Selatan memiliki potensi unggulan yang luar biasa, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Ini menjadi modal penting dalam mendukung program nasional, termasuk program makan bergizi gratis,” ujar Darwisman.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah siswa SD hingga SMA di Sulsel mencapai 1,89 juta orang. Kondisi ini membuka peluang besar bagi pertumbuhan kebutuhan pangan, sejalan dengan peningkatan produksi di sektor-sektor strategis.

“Kita harus dorong petani kita untuk mampu bersaing di pasar internasional, terutama komoditas seperti bawang merah dan cabai rawit,” katanya.

Beberapa potensi daerah yang kini didorong antara lain:

  • Hortikultura: Sulsel merupakan sentra nasional untuk bawang merah dan cabai rawit. Namun, Darwisman menekankan perlunya peningkatan daya saing global.
  • Nanas Madu: Budidaya di Kabupaten Barru tengah dikembangkan di lahan 3.000 hektare, dengan 150 hektare sudah berjalan. OJK bersama TPAKD terus memberikan dukungan literasi dan inklusi keuangan untuk memperkuat ekosistem usaha petani.
  • Perikanan: Sulsel menempati posisi ketiga nasional dalam produksi perikanan tangkap. Produk unggulan seperti tongkol, cakalang, tuna, dan udang menjadi andalan. Pada perikanan budidaya, rumput laut mendominasi, khususnya dari Kabupaten Luwu Timur.
  • Pembiayaan Rumput Laut: Sampai Oktober 2024, kredit untuk sub sektor rumput laut mencapai Rp539 miliar.
  • Peternakan: Sub sektor ini tumbuh 6,49% di tahun 2023, dengan produksi daging sapi mendominasi 63,15% dari total produksi ternak.

Selain itu, TPAKD Sulsel tengah mengembangkan program budidaya pisang cavendish. Hingga akhir 2024, realisasi pembiayaan KUR mencapai Rp5,76 miliar kepada 61 petani. Program ini juga telah memperluas jaringan off-taker dan perbankan pendukung.

“Kami optimistis, dengan memperluas akses keuangan berbasis potensi lokal, ekonomi Sulawesi Selatan bisa tumbuh lebih inklusif dan berkelanjutan,” tutup Darwisman.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *