MAKASSAR, CREATIVENEWS – Menurut Informasi dari BPBD Kota Makassar, 5 Kecamatan terdampak banjir akibat curah hujan yang sangat tinggi pada Selasa, 11 Februari 2025.
Lima Kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Tamalanrea, Tallo, Panakkukang, Manggala dan Biringkanaya.
Ketinggan air bervariasi mulai 10 cm hingga 150 cm.
Sebanyak 1.255 warga di Makassar harus dievakuasi oleh tim SAR ke 19 titik pengungsian.
Tak hanya di Makassar kabupaten Maros juga termasuk daerah yang terdampak parah, hingga pengendara di ruas jalan Poros Maros-Makassar terpaksa tidur di kendaraan sejak Selasa malam. Hingga berita ini dinaikkan kondisi jalan seperti di Perinntis Kemerdekaan Makassar juga masih lumpuh total.
Dari video amatir yang beredar di media sosial, salah seorang warga merekam di simpang lima bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Info dari pengendara roda empat, mereka terpaksa tidur di kendaraan sebab arus lalu lintas lumpuh total
“Ini menurut info mereka dari semalam (Selasa, 11/02) tidur di atas kendaraan bahkan di pinggir jalan,” ucap salah seorang warga dalam video tersebut.
Sementara itu Andi Sultan. SE. selaku Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan proses evakuasi warga di wilayah Maros dan Makassar.
“Kondisi banjir di Kabupaten Maros sudah sedikit surut dan sampai saat ini juga masih banyak permintaan evakuasi di beberapa titik untuk korban lansia, warga sakit, dan anak kecil,” ungkapnya, Rabu, 12/02.
Ia menyampaikan pihaknya sudah mengerahkan sejumlah tim evakuasi.
“Dan saat ini sudah di bagi 4 tim untuk memback up wilayah Makassar, untuk melakukan evakuasi,” tuturnya.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar, hujan intensitas lebat atau tinggi disertai angin kencang masih akan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan.
Kondisi ini dimulai pada Rabu, 12-14 Februari 2025 mendatang. Selain angin, hujan juga disertai dengan petir.
Wilayah yang diprediksi akan mengalami dampaknya adalah Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa dan Takalar.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk selama tiga hari ke depan.
Pemerintah daerah juga diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
“Kami juga mengimbau agar wilayah tersebut mewaspadai adanya banjir atau longsor,” kata Kepala BMKG Makassar, Irwan Slamet.
Selain hujan deras dan angin kencang, BMKG juga memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan genangan air, jalanan licin, hingga pohon tumbang.