MAKASSAR, CREATIVENEWS – Sebanyak 145 siswa SMA 17 Makassar terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Hal ini terjadi sebab nilai para siswa berprestasi tersebut tidak terdaftar dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS), akibat kelalaian pihak sekolah dalam menginput data ke dalam sistem.
Proses penginputan data yang seharusnya sudah dilakukan sejak Januari 2025 hingga akhir bulan tersebut tidak terselesaikan dengan baik. Akibatnya, para siswa yang seharusnya bisa ikut bersaing lewat jalur SNBP kini menghadapi ancaman gagal ikut seleksi tersebut.
Kecewa dengan kondisi ini, orang tua bersama para siswa mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel di Jalan Perintis Kemerdekaan pada Rabu (5/2/2025). Mereka mengungkapkan keluhan dan mencari solusi agar anak-anak mereka tetap dapat mengikuti SNBP 2025.
Azhar Gazali, salah satu orang tua siswa, menyebutkan bahwa pihak sekolah telah lalai dalam menjalankan tugasnya. Ia menilai bahwa waktu yang cukup panjang untuk melakukan penginputan data, yakni dari awal Januari hingga akhir bulan, seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak sekolah.
“Ini menyangkut pendataan eligibility, mereka kami anggap lalai karena rentang waktu yang diberikan itu lama untuk menginput data dari awal Januari hingga akhir. Itu tidak dipenuhi oleh mereka,” kata Azhar di Kantor Disdik Sulsel.
Azhar menambahkan bahwa kelalaian ini berpotensi merugikan masa depan siswa yang berharap dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SNBP. Ia juga mengaku tidak memahami penyebab masalah ini, namun menganggapnya sebagai kesalahan fatal.
Sementara itu, Plt Kepala SMA 17 Makassar, Abu Hanafi, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) untuk diteruskan ke pemerintah pusat. Surat tersebut berisi permintaan agar akses ke PPDS dibuka kembali.
“Kami sementara berkomunikasi dengan pihak Disdik untuk membuka ruang agar data siswa yang belum terinput bisa segera diperbaiki. Kami sudah menyurati Pemprov Sulsel, dan berharap akses ke Kemendikbud segera dibuka,” jelas Abu Hanafi kepada awak media.
Abu Hanafi berharap agar surat tersebut segera mendapat respons dan membuka akses untuk mengunggah data siswa. Ia memastikan bahwa begitu akses dibuka, pihak sekolah akan segera melakukan penginputan ulang data siswa tersebut dalam waktu singkat.
“Kami menunggu respons surat ini. Semoga besok akses sudah dibuka dan kami bisa segera mengunggah data siswa. Prosesnya tidak akan memakan waktu lama, kurang dari satu jam,” ujarnya.
Sementara itu, para siswa yang terancam tidak dapat mengikuti SNBP 2025 kini merasa khawatir, menunggu solusi agar mereka tetap dapat mengikuti seleksi nasional berdasarkan prestasi tahun ini.
