Ketua DPRD Makassar Dorong Konektivitas Program Lama dan Baru dalam RKPD 2026

Screenshot 20250130 212833 Instagram 860x511 1
creativenews.id"

Ketua DPRD Kota Makassar, Supratman, menekankan pentingnya konektivitas antara program pemerintahan saat ini dengan pemerintahan baru dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026.

Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri Forum Konsultasi Publik RKPD Kota Makassar 2026 yang digelar di Hotel Four Points by Sheraton, Kamis (30/1/2025).

Bacaan Lainnya

Menurut Supratman, atau akrab disapa Supra, komitmen bersama antara pemerintah yang sedang menjabat dan pemerintahan terpilih hasil Pilkada mendatang menjadi kunci kelanjutan pembangunan kota.

“Sesuai penyampaian Wali Kota Makassar tadi, masa transisi pemerintahan membutuhkan konektor yang dapat menyatukan program lama dan baru agar pembangunan tidak terputus,” kata Supra kepada awak media.

Ia menyebut bahwa program yang dirancang Wali Kota Moh Ramdhan “Danny” Pomanto saat ini bersifat berkelanjutan, namun pemerintahan baru juga akan membawa visi dan misi tersendiri sesuai janji kampanye.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa RKPD 2026 adalah perencanaan yang berbeda karena berada di masa transisi pemerintahan.

Menurutnya, penyusunan RKPD ini menjadi sangat krusial karena harus mengakomodasi program lama dan membuka jalan bagi program pemerintahan baru.

“RKPD ini adalah masa transisi. Ada kepemimpinan yang berakhir dan yang baru akan masuk. Maka kita butuh perencanaan yang matang agar program yang telah terbukti bermanfaat bisa dilanjutkan,” ujar Danny.

Danny mencontohkan keberlanjutan program pelayanan publik dari kepemimpinan sebelumnya, seperti layanan dari lahir hingga wafat yang kemudian dikembangkan menjadi layanan Home Care—program yang kini dijadikan percontohan nasional.

Danny juga menyebutkan tiga kriteria program yang layak dipertahankan oleh pemimpin selanjutnya: pertama, program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat dan diukur melalui indeks kebahagiaan; kedua, program yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional; dan ketiga, program yang memberi dampak secara global.

“Program seperti Home Care, Lorong Wisata, Makassar Low Carbon City hingga indeks urbanisasi kita sudah diakui dunia. Kenapa harus cari yang baru kalau kita sudah punya yang berhasil?” tegas Danny.

Ia juga mengingatkan pentingnya menyusun program berbasis produktivitas, yang tidak hanya menghabiskan anggaran, tetapi juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Program harus menghasilkan. Jangan sampai kita mutar-mutar buat program baru tapi PAD-nya malah turun,” tambahnya.

Danny berharap pemimpin yang akan datang bisa melanjutkan program-program unggulan yang telah diakui secara lokal, nasional, hingga internasional demi keberlanjutan pembangunan Kota Makassar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *