MAKASSAR, CREATIVENEWS – Industri keuangan syariah terus menunjukkan tren positif. Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, mengungkapkan bahwa Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mengalami penguatan sebesar 1,41 persen secara year to date (ytd). Di sisi lain, intermediasi sektor jasa keuangan (SJK) syariah juga tumbuh signifikan secara tahunan.
Dalam sektor perbankan syariah, pembiayaan tercatat tumbuh 11,26 persen. Sementara itu, kontribusi dari asuransi syariah meningkat 8,42 persen dan piutang pembiayaan syariah melonjak 11,90 persen secara tahunan.
Sebagai bagian dari implementasi POJK 11 Tahun 2023 tentang Pemisahan Unit Syariah Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, sebanyak 41 perusahaan telah menyerahkan Rencana Kerja Pemisahan Unit Syariah (RKPUS) kepada OJK.
Hingga 24 Desember 2024, tercatat:
- Satu unit syariah dari perusahaan asuransi jiwa telah mendapatkan izin usaha sebagai entitas baru dan tengah memproses pengalihan portofolio.
- Satu unit syariah dari perusahaan asuransi umum telah menyelesaikan proses pengalihan portofolio ke perusahaan syariah yang sudah ada.
OJK juga terus memperkuat ekosistem keuangan syariah melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah penyelenggaraan Forum Komunikasi Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah yang digelar di Jakarta pada 12–13 Desember 2024. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), asosiasi syariah, dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Dalam forum tersebut, OJK menyampaikan rencana kerja untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di 2025, sekaligus menjajaki potensi kolaborasi lebih luas antar pemangku kepentingan.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap inklusi, OJK menggandeng Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia (PPDFI) untuk menggelar edukasi keuangan syariah di Bandung dan Jayapura. Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Disabilitas Internasional dan merupakan bagian dari prioritas edukasi OJK bagi kelompok rentan.