MAKASSAR, CREATIVENEWS – Pemerintah pusat resmi menyerahkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 untuk Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (16/12/2024).
Penyerahan berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) Kantor Gubernur Sulsel.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan bahwa anggaran yang diterima Sulsel mencakup dua bentuk alokasi.
“Hari ini pemerintah pusat mengucurkan anggaran dalam dua bentuk, yaitu APBN yang dikelola instansi vertikal dan dana transfer yang dialokasikan melalui APBD kabupaten/kota serta provinsi,” ujar Zudan.
Total anggaran untuk Sulsel mencapai Rp52,44 triliun. Anggaran ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pagu Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp19,64 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp32,80 triliun.
*Rincian Pagu Belanja Pemerintah Pusat (BPP)*
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel, Supendi, menjelaskan bahwa Pagu BPP sebesar Rp19,64 triliun dikelola oleh 746 satuan kerja dari 38 kementerian/lembaga di Sulsel.
Komponen Pagu BPP:
Belanja Pegawai: Rp10,05 triliun (naik 8,18 persen)
Belanja Barang: Rp7,23 triliun (turun 19,85 persen)
Belanja Modal: Rp2,27 triliun (turun 50,44 persen)
Belanja Bantuan Sosial: Rp92 miliar (naik 15,35 persen)
Supendi mengakui penurunan signifikan pada belanja modal menjadi tantangan untuk pembangunan.
“Belanja barang turun 19,85 persen, sedangkan belanja modal turun 50,44 persen. Hal ini menjadi tantangan bagi kita untuk mewujudkan pembangunan dengan keterbatasan anggaran,” katanya.
*Rincian Alokasi Transfer ke Daerah (TKD)*
Sebanyak Rp32,80 triliun dialokasikan untuk Transfer ke Daerah, meningkat 3,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dana ini diberikan kepada Provinsi Sulsel dan 24 kabupaten/kota.
Komponen TKD:
Dana Bagi Hasil (DBH): Rp1,12 triliun (naik 10,91 persen)
Dana Alokasi Umum (DAU): Rp21,47 triliun (naik 6,81 persen)
Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik: Rp1,62 triliun (turun 40,16 persen)
Dana Desa: Rp2,02 triliun (naik 0,11 persen)
DAK Non Fisik: Rp6,35 triliun (naik 9,69 persen)
Dana Insentif Fiskal: Rp210,15 miliar (naik 44,78 persen)
Dengan alokasi anggaran ini, pemerintah berharap pembangunan di Sulsel tetap berjalan optimal meski terdapat penyesuaian pada beberapa pos belanja.
“Pengelolaan anggaran yang efektif menjadi kunci untuk mendukung program prioritas pembangunan,” pungkas Supendi.