AMBF X SSIF 2024, Wadah Pertemukan Investor Buyer dan UMKM 

IMG 20241123 WA0037
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel menggelar Anging Mammiri Business Fair South Sulawesi Investment Forum (AMBF SSIF). Event ini mempertemukan investor, buyer, dan juga UMKM.

 

Bacaan Lainnya

Dalam event yang mengusung tema Amplifying Investment and Broadening Global Export Channels to Foster Economic Growth tersebut.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Rizki Ernadi Wimanda, menyampaikan, event ini digelar untuk mempertemukan para calon buyer, investor, dan para pelaku UMKM. Investor selain melihat potensi investasi yang ada di Sulsel, juga bisa melihat potensi perdagangan yang ada.

 

“Hari ini kita mengadakan acara AMBF dan SSIF, yang mana tahun lalu kita pisah, tapi tahun ini kita gabung untuk efisiensi dan sekaligus mempertemukan para calon buyer, kemudian investor, para investor selain melihat potensi investasi yang ada di Sulawesi Selatan, mungkin juga di sektor perdagangannya, Jadi investasi dan perdagangan, ungkapnya.

 

Kegiatan yang berlangsung pada 20-21 November 2024 di Sandeq Ballroom, Hotel Claro Makassar, bertujuan mempertemukan pemilik proyek investasi strategis dan UMKM Sulawesi Selatan dengan calon investor serta buyer internasional dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Jepang, China, Inggris, UEA, Brazil, India, dan Iran.

 

Sebagai bagian dari inisiatif PINISI SULTAN, AMBF x SSIF 2024 menawarkan peluang investasi senilai Rp9,56 triliun yang berasal dari 14 proyek unggulan yang telah dikurasi. Proyek strategis yang dipromosikan meliputi: (i) Pengembangan Industri Rumput Laut Terintegrasi di Kabupaten Luwu Timur, (ii) Industri Pengolahan Jagung Pakan Ternak di Kabupaten Bone, dan (iii) Proyek Pusat Komersial (mall, apartemen, hotel) di Kota Parepare.

 

30 investor yang terlibat pada kegiatan ini Kata Rizki mempertemukannya antara buyer atau investor dengan semua region, dan wilayah yang punya proyek bahkan umkm-umkm, harapan kami bisa MOU atau letter of intent.

 

“Target yang kami harapkan dalam dua hari ini untuk bisnis matching Rp 91,1 Miliar. Sulsel memiliki banyak potensi yang bisa ditawarkan kepada para investor. Kita adalah salah satu penghasil rumput laut, kemudian ada sektor pariwisata dan masih banyak lagi potensi lainnya.

 

Rezki juga menyarankan langkah UMKM, untuk dapat dilirik adalah memiliki kualitas, terakurasi, sertifikasi halal, dan BPOM.

 

Sementara Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan kegiatan ini sangat penting untuk Sulsel. Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, kita tidak bisa lepas dari investasi, karena APBD dan APBN sangat terbatas.

 

Karena itu, Prof Zudan mengajak agar investor beramai-ramai datang berinvestasi di Sulsel. Pihaknya siap memberikan dukungan dengan menciptakan iklim investasi yang sehat.

 

“Pertumbuhan ekonomi kita saat ini 5,08 persen. Tapi Presiden harap ekonomi tumbuh 8 persen. Kuncinya di investasi.

 

Karena itu, kalau ada regulasi di tingkat nasional dan provinsi yang menghambat, tolong disampaikan. Kalau ada pegawai yang nakal, laporkan. Kita harus buka ruang seluas-luasnya untuk investor datang berinvestasi di Sulsel,” terang Zudan.

 

Ia menjelaskan, Pemprov Sulsel saat ini sedang melakukan gerakan APBD Sehat, yang tentunya akan tumbuh kalau didukung dengan investasi. Sulsel memiliki tanah ribuan hektar yang siap dikerjasamakan dengan para investor. Terdapat 1.200 bidang tanah yang tersebar di 32 titik.

 

“Ini siap dikerjasamakan. Kalau mau bangun twin tower ada 19 hektar di CPI, ingin kembangkan perkebunan ada 500 hektar di Luwu Utara bisa dikembangkan. Kami di Pemprov sedang melakukan pemetaan, dan ada lahan kami senilai Rp8,3 triliun yang bisa dikembangkan. Tentu ini perlu effort dan mari berinvestasi di Sulsel, saya akan mendukung semuanya,” bebernya.(RB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *