Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Lampaui Nasional 3,30%

IMG 20241123 WA0057
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Kinerja APBN regional Sulawesi Selatan periode s.d. 31 Oktober 2024 yang diselenggarakan pada hari Rabu, 20 November 2024 secara daring melalui tautan s.id/APBN Sulsel 2024.

 

Bacaan Lainnya

Heri Kuswanto, Kepala Kanwil DJP Sulselbartra menyampaikan, laju Pertumbuhan Ekonomi Sulsel (q-to-q) sampai dengan Kuartal III 2024 mencapai 3,30%, jauh diatas angka nasional sebesar 1,50%.

 

Kata Heri laju Pertumbuhan Ekonomi Sulsel (y-on-y) sampai dengan Kuartal III 2024 mencapai 5,08%, sedikit diatas angka nasional sebesar 4,95%. Inflasi tingkat Inflasi Sulawesi Selatan pada Oktober 2024 mencatatkan performa yang baik sebesar 1,55% (yoy), berada pada rentang sasaran 3%+1.

 

Tingkat inflasi month-to-month (m to m) sebesar 0,15% dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,68%.

Ekspor Impor, berbeda dengan periode sebelumnya lanjut, komoditi Mate Nikel mengalami penurunan growth (yoy) sebesar 26%, sedangkan Fero-Nikel masih menjadi komoditi unggulan Provinsi Sulawesi Selatan dengan growth (yoy) sebesar 30,8%, dan Jepang serta Cina masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar, “ungkapnya.

 

Dari sisi Impor, Cina dan Brazil menjadi negara pengimpor terbesar, dengan komoditas impor terbesar masih berasal dari Gandum dan Gula. Kinerja Ekspor Pengguna Fasilitas Kawasan Berikat sebesar 479,4 Juta US$, sementara Kinerja Impor berada pada angka 77,53 Juta US$.

 

Heri menyampaiakan neraca Perdagangan Oktober 2024 surplus sebesar 50,93 Juta US$. Nilai ekspor tercatat 150,33 Juta US$, sementara nilai impor tercatat 99,40 Juta US$. Secara umum neraca perdagangan kumulatif Januari – Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 0,52 (yoy).

 

Supendi Kepala Kanwil DJPb Sulsel, mengatakan kinerja APBN Anging Mammiri Pendapatan APBN Sulsel s.d. 31 Oktober 2024 mencapai Rp14,02 Triliun atau 79,96% dari target, meningkat sebesar 7,95% (yoy).

 

Selain itu kata Supendi, belanja APBN Sulsel s.d. 31 Oktober 2024 mencapai Rp45,59 Triliun atau 78,57% dari pagu, meningkat sebesar 7,76% (yoy). Pertumbuhan Belanja dan APBN Sulsel masih menjadi epicentrum perekonomian di Pulau Sulawesi.

 

Kinerja Penerimaan Pajak s.d. 31 Oktober 2024 mencapai Rp10,67 Triliun atau 73,47% dari target tahun 2024 sebesar Rp14,52 Triliun, meningkat 5,16% (yoy).

 

Pertumbuhan penerimaan PPN mengalami pertumbuhan negatif disebabkan aktivitas ekonomi yang melambat pada sektor konstruksi dan pertambangan, serta turunnya beberapa harga komoditas seperti nikel.

 

Penerimaan Pajak Lainnya juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar 21,07% yang disebabkan penurunan setoran Bunga Penagihan PPh dan PPN.

 

Namun Penerimaan PPh dan PBB mengalami pertumbuhan positif dari kenaikan setoran PPh 21 dan tunggakan PBB sektor perkebunan pada masa sebelumnya. Kinerja penerimaan pajak s.d.

 

Oktober 2024 ditopang dari Sektor Perdagangan, Administrasi Pemerintahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Industri Pengolahan, dan Pertambangan.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *