MAKASSAR, CREATIVENEWS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyebutkan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk dalam lima besar daerah rawan pada Pilkada serentak 2024.
Sebagai salah satu daerah rawan membuat Sulsel masuk zona merah.
Komisioner Bawaslu RI La Bayoni menyampaikan ada sekitar 1.076 TPS di Sulsel yang perlu diantisipasi di Pilkada 2024.
Beberapa indikator kerawanan terjadi diantaranya, jumlah pemilih tambahan yang bertambah, terdapat pemilih yang sudah meninggal dunia namun makasih terdata sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau beralih status jadi ASN, dan juga intimidasi kepada penyelenggara Pemilu.
“Sampai hari ini potensi ini memang belum terjadi, tapi Desk Pilkada di Sulsel sudah mengantisipasi itu,” ungkap La Bayoni saat ditemui di kantor Gubernur Sulsel, Senin, 18 November 2024.
Masalah lain yang ditemui adalah tertukarnya surat suara di kabupaten. Dari hasil pengawasan logistik ditemukan ada surat pemilihan bupati/wakil bupati kabupaten Pinrang yang tercecer di Luwu Timur sebanyak 24 lembar.
Sementara, di kabupaten Barru ada surat suara pemilihan Bupati/Wakil Bupati dari kabupaten Bone sebanyak 91 lembar.
“Ini sudah dikoordinasikan dengan KPU masing-masing untuk menjemput,” bebernya.
Kemudian kata La Bayoni ada empat Kabupaten/kota di Sulsel masuk zona paling rawan yaitu, Makassar, Jeneponto, Parepare dan Bulukumba, Palopo, Soppeng, Toraja dan Gowa.
Pemetaan potensi kerawanan Pilkada ini berdasarkan beberapa pertimbangan. Di antaranya letak geografis daerah, pengalaman pada pilkada sebelumnya, dan jumlah pasangan calon kepala daerah.
Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah DPT di Sulsel mencapai 6.680.807. Rinciannya laki-laki 3.251.511 dan perempuan 3.429.296.
Sementara jumlah TPS yang tersebar di 24 Kabupaten/Kota atau di seluruh daerah Sulsel sebanyak 14.548 TPS.
