SMA Terbuka Solusi Atasi Anak Putus Sekolah

IMG20241106111849 scaled
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Pendidikan berencana membuka SMA terbuka.

 

Bacaan Lainnya

Rencana pembentukan SMA terbuka tersebut bertujuan untuk mengatasi anak putus sekolah (ATS) di Sulsel.

 

Data terakhir yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Sulsel jumlah anak putus sekolah dari tingkat SD hingga SMA mencapai 140 ribu orang.

 

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Najamuddin menyampaikan, nantinya pembelajaran SMA terbuka menggunakan sistem pembelajaran online atau virtual yang salah satu sasarannya ialah anak daerah pesisir.

 

“Ini salah satu yang kita mau bikin untuk mengatasi anak putus sekolah, jadi belajar secara online, cuman tetap ada sekolah induk masing-masing kabupaten,” pungkasnya.

 

Untuk tahap awal Iqbal menyampaikan akan membentuk tim terpadu di kabupaten kota.

 

“Saya mau bikin tim terpadunya kabupaten/kota karena tidak mungkin kita sendiri,” ungkapnya, Senin, 18 November 2024.

 

Iqbal menjelaskan tingginya angka ATS di Sulsel disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pernikahan dini, ekonomi, hingga alasan bekerja untuk membantu orang tua.

 

Program SMA terbuka rencananya baru dijalankan pada tahun 2025 mendatang.

 

“ATS ini kan banyak di wilayah kabupaten, SMA virtual mungkin di pulau, mungkin ada SMA yang menjadi induk dia bisa menjadi SMA terbuka juga artinya kelas jauhlah, kita berharap tidak banyak saran prasarana,” terangnya.

 

Saat ini Dinas Pendidikan Sulsel bersama pemerintah kabupaten kota sedang memastikan data untuk mengetahui kondisi real 140 ribu ATS yang ada di Sulsel.

 

“Penanganannya ada dua sekarang, rekonfirmasi kepada yang bersangkutan apakah benar putus sekolah dan kita akan tanya mau ikut program apa. Setalah itu nanti kita akan rembuk dengan kabupaten, kalau dia tidak pernah SD maka dia masuk di PKBM ambil paket A,B, dan C. Kalau yang mau masuk SD kita serahkan ke Kabupaten, yang lanjut SMA maka kita yang atasi,” ulas Iqbal.

 

Kata Iqbal walaupun tingkat SD dan SMP kewenangannya berada di kabupaten/kota tapi Pemerintah Provinsi tetap ikut terlibat mengatasi ATS ditingkat jenjang pendidikan tersebut.

 

“ATS itu kan banyak sejak dari SD, walaupun kewenangannya di daerah tapi kita juga lakukan koordinasi juga,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *