MAKASSAR, RADIOALMARKAZ.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan mengadakan Jambore penjaga laut di Pulau Lanjukang, Kota Makassar.
Penjaga laut merupakan kelompok masyarakat pengawas yang bertugas untuk mengawas dan memantau aktivitas nelayan yang menangkap ikan secara ilegal yang di bina oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel.
Kegiatan Jambore ini sementara berlangsung yang dimulai sejak tanggal 14 Oktober dan berakhir pada 16 Oktober.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel, Muhammad Ilyas menjelaskan kegiatan ini bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) pemerhati lingkungan. Pulau Lanjukang dipilih menjadi lokasi kegiatan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pulau terluar Makassar dan penjaga lautnya dinilai sudah mandiri yang bisa menjadi dicontohi oleh peserta jambore.
“Jadi ini Jambore melibatkan para kelompok masyarakat yang selama ini dibawa pembinaan Kementerian, bahkan kita memberikan fasilitas untuk membantu kita didalam melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan sumber daya laut,” tuturnya saat dihubungi, Rabu, 16 Oktober 2024.
Kata Ilyas Jambore ini juga sebagai rangkaian kegiatan menyambut hari jadi Sulsel ke 355 yang jatuh pada 19 Oktober mendatang.
“Kemudian karena itu mereka lakukan dalam rangka hari ulang tahun Sulsel ke-355 maka kita coba mencari momentnya di mana yang paling bagus, nah kita ambil pulau terluar Makassar yaitu pulau Lanjukang. Hadir dari Selayar, Takalar dan beberapa kabupaten tapi karena ini baru inisiasi awal baru tahun ini kita mulai jadi baru beberepa penjaga laut dari daerah yang terlibat,” paparnya.
Tujuan dari Jambore Penjaga Laut ini bagaimana peserta kegiatan saling berbagi cerita, pengalaman, agar bisa lebih mandiri dalam hal mengawasi aktivitas penangkapan ikan dilaut.
Ia menyampaikan pemerintah pusat mengapresiasi kegitan Jambore ini. Direncanakan pada tahun berikutnya akan digelar pada setiap provinsi di Indonesia.
“Ini direspon bagus oleh Kementerian Alhamdulillah tahun 2025 akan kemungkinan akan memberikan anggaran untuk bisa diperluas kegiatannya kalau bisa ya secara nasional, karena kan Pokmaswas ini kan banyak diseluruh Indonesia, masing-masing provinsi ada,” terangnya.
“Jadi boleh ini dilakukan secara lebih lebih luas karena itu bagus untuk Pokmaswas saling sharing, bagaimana tantangannya mereka, bagaimana kegagalan kegagalan yang dihadapi di dalam melakukan pengawasan kemudian ada yang sukses storinya bisa disharing,” tambahnya.