MAKASSAR, CREATIVENEWS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai 15-16 Oktober 2024, yang berlokasi di halaman kantor Dinas Ketapang Sulsel, Jl. Dr. Sam Ratulangi Makassar.
GPM kali ini digelar sebagai rangkaian hari jadi Sulsel ke 355 tahun sekaligus merayakan hari pangan sedunia ke-44.
Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Ninuk Triyanti Zudan, mengatakan kegiatan ini dilakukan secara serentak di 24 Kabupaten/Kota yang ada di Sulsel.
“Alhamdulillah seluruh Kabupaten/Kota mendukung penuh gerakan pangan murah ini, karena memang kegiatan pangan murah ini sudah dilakukan secara masif, berkesinambungan tidak hanya pada hari-hari tertentu,” ungkapnya, Selasa, 15 Oktober 2024.
Kata Ninuk program GPM ini sudah masif dilakukan di seluruh daerah setiap bulannya, sehingga masyarakat lebih mudah memenuhi kebutuhan pangannya.
“Tapi mereka sudah memprogramkan gerakan pangan murah ini, sehingga ini hanya momentum saja untuk kita bersama-sama melihat dan mengecek, sama-sama kita saling berkomunikasi, tapi sesungguhnya mereka sudah merencanakan terus menerus setiap bulan beberapa kali,” tuturnya.
Ninuk menerangkan, masyarakat yang membeli di GPM akan mendapatkan bahan pokok yang lebih murah namun tetap berkualitas.
“Bisa sampai 5 sampai 10 persen, sehingga masyarakat sangat antusias, tidak hanya mendapatkan harga yang terjangkau tapi juga berkualitas,” imbuhnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad menyampaikan
program GPM ini sudah masif dilakukan kabupaten/kota. Di Bulan Oktober ini saja sudah digelar sebanyak 52 kali.
“GPM yang kita lakukan Oktober ini dari 52 kali hanya satu kali APBD kita 51 itu suporting dari kabupaten kota ini menunjukkan bahwa kesadaran ini sudah terbangun sampai kepada level bawah,” ungkapnya.
Bahkan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel berencana akan menggelar GPM di tingkat desa agar lebih menyentuh masyarakat.
“Nah sekarang kita lagi mendorong bagaimana pemahaman ini turun sampai ke Desa, makanya kita melakukan lomba Desa ketahanan pangan,” sebutnya.
Anggaran Desa yang sangat besar kata Arsjad bisa mendorong peningkatan pemenuhan pangan masyarakat.
“Jadi harapan kita Desa yang sekarang ini masa jabatannya panjang, kewenangannya sudah cukup besar anggarannya juga cukup besar, bisa lebih optimal dalam pengelolaan dana desanya khususnya dalam hal ketahanan pangan,” ulasnya.