MAKASSAR, CREATIVENEWS – Perfilman Indonesia kembali memberi warna dengan hadirnya film berjudul “Janda”, yang jadwal tayang di bioskop mulai 22 Agustus 2024.
Film yang menceritakan pandangan sosial tentang status seorang janda di tengah masyarakat. Disutradarai oleh Syahrir Arsyad Dini atau Rere Art2tonic.
Rania Sulfa selaku produser film janda menyampaikan kultur masyarakat Makassar sangat bagus, kalau topiknya sangat kotravesial tetapi buatnya dengan damai. Lewat Film ini juga sutradara ingin menyampaikan bahwa janda bukan hal yang perlu ditakuti, tabu dan bukan sesuatu yang salah.
“Pemutaran film gala premiere ini tidak hanya diputar di Makassar saja tapi juga di 50 Kota yang ada di Indonesia. Sementara target usia penonton yakni 18-50 tahun,” tutur Rania.
Kata Rania film ini menantang pandangan sosial tentang status seorang janda di tengah masyarakat.
Sementara Rere Art2tonic, yang juga bertindak sebagai penulis skenario, mengungkapkan bahwa ide untuk mengangkat tema janda muncul dari keinginannya untuk menyoroti sebuah realitas sosial yang jarang dibicarakan.
“Kenapa mengangkat soal janda? Karena selama ini tidak ada orang yang ingin mengangkat status kontroversial ini, padahal sering kita temui dalam keseharian. Laki-laki sering bermasalah dengan janda, dan stigma negatif ini mengakar kuat di masyarakat,” jelas Rere.
Untuk memberikan kedalaman pada filmnya, Rere melakukan riset mendalam selama enam bulan, termasuk survei terhadap empat janda.
Penelitian ini menjadi dasar bagi pengembangan naskah, yang menggambarkan bagaimana janda berjuang menghadapi tekanan sosial, mengelola ekonomi, dan menjaga hubungan dengan Tuhan di tengah stigma yang menekan.
Proses produksi film ini tidak tanpa tantangan. Rere memilih Desa Bolaromang, Kabupaten Gowa, sebagai lokasi syuting karena pemandangannya yang indah.
Namun, lokasi yang berada di puncak gunung dengan akses jalan sempit dan sulit dijangkau, membuat tim produksi harus mengatasi berbagai kesulitan, termasuk harus menggunakan mobil pengangkut sapi untuk mencapai lokasi syuting.
Arlita Reggiana, yang memerankan karakter utama Prapti, mengaku menghadapi kesulitan dalam memerankan seorang janda, karena dirinya sendiri belum pernah menikah.
“Ini karakter utama dan pertama kalinya saya menjadi janda. Apalagi saya masih gadis, jadi solusinya saya membaca skrip berulang dan belajar mendalami peran ini. Pandangan soal janda harus diubah dan harus saling menghargai,” kata Arlita.
Film Jand ini di dukung para pemain berbakat seperti Arlita Reggiana, Amanda Putri, Eva Udin, Daeng Mamat, Ria Raihana, Andi Wani dan beberapa selebgram Makassar, film ini berusaha menggambarkan kehidupan nyata yang sering kali diabaikan
Kendala bahasa juga menjadi tantangan tersendiri. Film ini menggunakan bahasa Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar, termasuk bioskop di Jawa, para aktor yang terbiasa dengan logat Makassar harus bekerja keras mendalami bahasa Indonesia untuk adegan tertentu.
Film Janda ini di dukung para pemain berbakat seperti Arlita Reggiana, Amanda Putri, Eva Udin, Daeng Mamat, Ria Raihana, Andi Wani dan beberapa selebgram Makassar, film ini berusaha menggambarkan kehidupan nyata yang sering kali diabaikan
Film “Janda” diproduksi oleh Paramedia Film Indonesia dan SKV Movie Entertainment dengan produser Erwin Aksa dan Sunny Vatvani.
Dan menampilkan deretan aktor dan aktris berbakat seperti Arlita Reggiana, Amanda Putri, Eva Udhin, Rizal Habsyi, Daeng Mamat dan lainnya, yang bersama-sama menyajikan drama penuh emosi dan realisme.
Film “Janda” diharapkan dapat membuka mata masyarakat terhadap realitas yang dihadapi oleh para janda di Indonesia, sekaligus menantang stigma yang selama ini melekat. (RB)