MAKASSAR, CREATIVENEWS – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel kembali menggelar South Sulawesi Investment Challenge
Acara yang mengangkat tema ‘ Akselerasi Ekonomi Sulawesi Selatan Melalui Sinergi Investasi Perdagangan dan Pariwisata Serta Implementasi Green and Blue Economy”’tersebut berlangsung di Lotus A, Hotel Four Pount Jl Andi Jemma Rabu (14/8/2024).
Deputi Kepala Perwakilan BI Wahyu Purnama mengatakan, dalam sambutannya mengatakan, SSIC 2024 terus menggali potensi investasi terutama di sektor energi, industri, hilirisasi pertanian, industri maritim yang berbasis pada prinsip blue ekonomi dan potensi investasi di Sulsel yang Clean and claer sehingga siap untuk dipromosikan kepada investor.
Baik di dalam maupun luar negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan.
“Tahun ini adalah ke empat kalinya SSIC digelar sejak 2021, dimana merupakan bagian sinergi antara BI dengan Pemerintah Provinsi Sulsel, akademisi, pelaku usaha, dan pihak lainnya dalam mendorong peningkatan investasi di Sulawesi Selatan, ungkap Wahyu
Lanjut, tahun ini ada 15 proposal
Investment Project Ready To Offer (IPRO)
yang sudah terkurasi, terakhir ada 6 proposal yang akan di seleksi lagi untuk memilih 3 besar dan menjadi terbaik.
“Hari ini enam proposal kemudian akan di presentasikan masing-masing daerah yang kemudian akan dipilih tiga proposal terbaik,” ujarnya.
IPro yang terpilih dalam kesempatan ini akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan promosi investasi salah satunya dalam kegiatan South Sulawesi Investment Forum yang akan dilaksanakan pada November nanti. Dimana didatangkan investor-investor luar negeri bisa melihat potensi yang ada “tuturnya
Kata Wahyu, dari beberapa I-Pro pada pelaksanaan SSIC sebelumnya telah memperoleh ketertarikan dari calon-calon investor luar negeri.
Di antaranya, Pasir Gusung Tourism di Kabupaten Selayar yang dimintai investor Australia, Pabrik Rumput Laut di Kabupaten Bone yang dilirik investor Jepang dan sudah disurvei, kemudian peternakan dan pengolahan daging sapi di Kabupaten Bone yang sudah dilirik investor asal Singapura, dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Kabupaten Jeneponto yang dilirik investor Hongkong
Kegiatan SSIC tahun ini diharapkan menjadi salah satu upaya kita bersama untuk mendorong munculnya ide-ide inovatif dan kreatif dalam menggali potensi ekonomi di daerah masing-masing sehingga membuka kesempatan masuknya investasi baik dari dalam maupun luar negeri. (RB)