MAKASSAR, CREATIVENEWS – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar, kembali menggerakan kegiatan “Ummat Bertanya MUI Menjawab” yang di gelar di masjid-masjid, program ini menjadi salah satu program andalan dari MUI Kota Makassar, untuk menciptakan kedekatan dan kebersamaan kepada ummat.
Masid Al Abrar yang bertempat di jalan Sultan Allauddin Kec. Tamalate menjadi salah satu lokasi kegiatan Umat Bertanya MUI Menjawab”, dengan tema “Problematika Umat Islam” Makassar, (10/08/24)
Ketua MUI Kota Makassar Syekh AGH Baharuddin mengatakan, Tema ini mengajak bagaimana umat dapat berinteraksi dengan Al Qur’an secara baik sehingga dapat melahirkan sebuah otokritik, sekaligus menjadi pesan-pesan moral yang disampaikan, dan MUI sendiri adalah mitra pemerintah, sehinggah perlunya kolaborasi bagaimana mengajak umat memahami al-quran ” ungkapnya.
Sementara itu Dr. Ahmad Mujahid.dalam materinya menyampaikan ada beberapa prinsip yang perlu dipahami cara umat Islam membaca Al Qur’an, yang pertama, banyak yang bisa membaca tapi tidak memahami apa dan pesan isi dari Al-Quran dan apa maksud dan tujuannya.
Kemudian kedua, ada umat Islam malas membaca Al Qur’an padahal itu adalah why of life tujuan hidupnya. Kemudian ada umat Islam dia rajin membaca Al Qur’an tetapi dia tidak mengerti apa yang tertuang dalam Al-Quran.
“Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umat Islam bahwa banyak orang hanya mendengarkan bentuk keindahan suaranya saja ( Tilawah) padahal tidak sampai dipersoalan tilawah saja unsur mengaji. Tetapi dalam bentuk tadabbur dan pemahamannya, pun cukup penting ungkapnya.
Kata Ahmad Mujahid ada tiga hal dalam keterkaitan membaca Al Qur’an itu misalnya kita membaca qira’ah itu baru elementary nya, kalau dari tartil itu baru ekstansnya, kalau dari tilawah itu adalah puncaknya dari pada Al Qur’an itu.
Sementara Sekretaris MUI Kecamatan Tamalate Kaharuddin, S.Ag, sangat bangga karena masjid Al Abrar menjadi masjid yang pertama dikunjungi oleh pihak MUI Makassar. Dan tentunya menjadi kesempatan bagi jamaah untuk dapat menimbah ilmu, berdiskusi, bertanya tentang persoalan berbagai hal terkait keummatan yang ada di masyarakat.
“Saya menyarankan kegiatan ini bisa terus berkelanjutan karena menjadi motivasi bagi jamaah untuk dapat berinteraksi secara langsung.
Sekretaris MUI kota Makassar, Dr. KH. Maskur Yusuf, menambahkan bahwa MUI itu adalah mitra dari pemerintah, bukan bawahan, kalau mitra maka fungsinya adalah khadimatul umat, dia pelatih umat.
“Tujuan datangnya MUI ke masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Yang selama ini berkegiatan di hotel tetapi tidak cukup koutanya akhirnya MUI membuat suatu gebrakan dengan berkunjung ke masyarakat, untuk membuka ruang komunikasi,” Ungkap Ust Maskur Yusuf Sapaan akrabnya.
Inti dari pada kegiatan Umat Bertanya dan MUI Menjawab ini untuk melahirkan satu buku, dari kegiatan-kegiatan yang berlangsung selama ini, Tutupnya.
Kegiatan ini cukup mendapat perhatian dari para jamaah dan disambut baik, terlihat dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh para jamaah kepada pemateri.