Netralitas Media Kawal Pilkada 2024

WhatsApp Image 2024 07 08 at 16.54.09
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Jelang Pilkada 2024 Media massa harus mengawal pesta demokrasi dengan bekerja secara profesional, menjaga netralitas, dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Khususnya dalam mengemas pemberitaan. Apalagi, banyak regulasi yang mengatur, media harus berdiri di semua golongan, termasuk dalam konteks Pilkada.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulsel menggelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, Cafe Demokrasi Pemilihan Serentak Tahun 2024, Senin (08/07/2024) di Red Corner Cafe.

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut dibuka oleh Komisioner KPU Sulsel Divisi Sosialisasi KPU Hasruddin Husain. Juga hadiri Komisioner Marzuki Kadir, Romi Harminto, serta sejumlah media cetak, online, dan elektronik.

Dua pembicara dari praktisi media hadir yakni Komisaris Harian Berita Kota Makassar yang juga Direktur Media Online ujungjari.com serta dosen UIN Alauddin yang juga mantan Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Sulsel, Andi Fadly.

Haeruddin Husain pada pemaparan menyampaikan, proses pantralih sementara berlangsung dan sampai tadi malam Minggu (8/07) Pukul 20.00 wita, jumlah data yang masuk 9.442.192 atau pada diprogres 92, 6 persen.

“Target kami di KPU Sulsel ini, 2 minggu ke depan sudah harus rampung sekalipun masa 30 hari. Baru satu Kab/Kota yang telah menyelesaikan 100 persen proses pendataan, ” ungkap Hasruddin.

Daerah lain seperti Takalar baru 98,1 persen dan kepulauan selayar dan beberapa pulau-pulau lain yang progresnya masih di angka 78 persen. Kami tetap optimis kata Uceng sapaan akrabnya, sebelum tanggal 24 Juli 2024, proses pencoklitan sudah bisa rampung.

“Kami berharap, teman-teman media dapat membantu KPU dalam menyosalisasikan setiap tahapan Pilkada serentak kepada masyarakat sehingga bisa terukur,” kata Uceng.

Ditempat yang sama Fachruddin Palapa mengatakan, keterkaitan antara media dengan pelaksanaan Pilkada serentak tentulah penting.
Media diminta mengawal Pilkada dengan netralitas. Terlebih dalam mengemas pemberitaan. Media diminta harus berdiri disemua golongan.

Kata Fachruddin, kerja-kerja wartawan di atur dalam lode etik jurnalistik dan etika jurnalistik dan yang pasti profesionalisme

Dapat diukur dalam dua indikator yakni tidak berpihak dan menjadi bagian dalam kandidat tim sukses juga memberi porsi yang sama pada semua kandidat.

Sementara itu Andi Fadly lebih pada mengingatkan dan mengantisipasi beredarnya berita hoax karena dapat memicu pada perkembangan demokrasi akan terancam kalau hoaxs tidak kita tertibkan. (RB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *