MAKASSAR, CREATIVENEWS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin masif menjangkau masyarakat dalam edukasi keuangan. Kali ini OJK menyasar kepada kelompok nelayan.
Training of Trainer yang digelar Kantor OJK Sulselbar Kepada Penyuluh Nelayan Kabupaten Kota Provinsi Sulsel, berlangsung dii Hotel Aston Makassar, Kamis, 13 Juni.
Meilthon Purba, Analis Deputi Direktur Pengawasan Prilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan OJK Sulselbar, menuturkan jika tujuan edukasi yang digelar ini untuk memudahakan para penyuluh nelayan untuk mengarahkan kelompok nelayan memahami perbankan dan pasar modal.
“Kami tidak bosan-bosannya mengedukasi masyarakat, kali ini kami mengedukasi kepada penyuluh nelayan untuk mereka bisa mengedukasi kembali kepada nelayan di wilayahnya, agar bisa memahami bagaimana terkait investasi, ke-OJK-an, dan industri lainnya
“Tutur MeilthonTutur .
Lanjut Meilthon, OJK ada sekitar 45 penyuluh dari kabupaten/kota di Sulsel, yang hadir dan
mengundang narasumber dari industri lainnya agar bisa menjelaskan.
Harapannya para penyuluh ini bisa mengedukasi kembali. Jadi kita membekai dulu para penyuluh nelayan, sehingga bisa memahami perbankan, pasar modal dan sebagainya.
Fokusnya OJK kepada kelompok nelayan, karena perkembangan keuangan di wilayah Sulsel cukup tinggi. Akan tetapi ada anomali dari sisi kesejahteraan. Jadi ketika dilihat ada perputaran tinggi, tapi kesejahteraan yang relatif perlu ditingkatkan, disini kata Meilthon, kita lihat masalahnya kemungkinan ada pengelolaan keuangan yang perlu diperbaiki. Kemudian adanya pemahaman tentang industri formal yang belum diinformasikan dengan baik.
Makanya OJK melihat nelayan cukup banyak, jadi kita mengedukasi penyuluh dulu, supaya nanti sama-sama kami mengedukasi nelayan.
Edukasi ini pertama kali untuk penyuluh nelayan, digelar OJK yang biasanya kami edukasi adalah guru-guru.
Ditempat yang sama Penyuluh Prikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Wilayah Kerja Kabupaten Kepulauan Selayar, Andi Cakra Gunar Putra menilai secara umum kegiatan ini sudah bagus, karena bisa meningkatkan image nelayan.
“Jadi memang nelayan ini harus diajar bagaimana memanajemen keuangan mereka,” ucapnya.
Selain itu juga untuk memotivasi nelayan bisa mengakses pembiayaan di perbankan. Namun harus dikuatkan dan sinkronkan dengan pengambilan keputusan terkait kenelayan.
“Jadi memang kalau bisa itu satu data saja kartu untuk pembiayaan dan kartu untuk mengambil pembiayaan bagi nelayan, karena memang selama ini nelayan tidak bisa mengakses pembiayaan di perbankan,” tutupnya.(RB)