MAKASSAR, CREATIVENEWS – Pemerintah kota Makassar dalam hal Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mewanti-wanti penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) jelang hari raya Idul Adha.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Mirdayanti saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya PMK yang masih kita khawatirkan. Walaupun tidak ada kasus saat ini tapi kita tetap lakukan antisipasi dengan vaksinasi, karena sapi-sapi itu berasal dari daerah,” kata Mirdayanti.
Selain melakukan vaksinasi, lalu lintas ternak juga akan diperketat.
“Tetap juga ada penjagaan lalulintas ternak,” tuturnya.
Ia mengatakan setiap tahun, Pemerintah Kota Makassar melakukan pengawasan 7 hari sebelum dan 3 hari setalah Idul Adha.
“Kalau kita setiap tahunnya itu di bidang peternakan dan kesehatan hewan Makassar kita melakukan pengawasan tujuh hari sebelum idul adha, dan tiga hari setelah idul adha,” tukasnya.
Mirdayanti menyampaikan pengawasan tersebut dengan melakukan antemortem atau pemeriksaan kesehatan hewan.
“Adapun pemeriksaan yang kita lakukan pemeriksaan antemortem, fisik hewan kurban, seperti dari segi umur, kemudian tidak cacat dan sehat,” imbuhnya.
“Kemudian pemeriksaan setelah tiga hari mulai dari idul adha itu post mortem,” sambungnya.
Kata dia ribuan hewan ternak mulai kambing, sapi, kerbau akan dilakukan pemerikasaan.
“Tahun lalu ada 3 ribuan hewan dilakukan pemeriksaan antemortem,” imbuhnya.
Persoalan yang sering terjadi setiap tahunnya ialah aktivitas para pedang ternak hewan kurban yang beras diruas jalan sebab kerap mengganggu para pengguna jalan.
Mirdayanti mengungkapkan pemerintah kota Makassar telah menyediakan pasar ternak di Tamangapa. namun para pedagang enggan pindah di ruas jalan dengan alasan memilki langganan tetap setiap tahunnya.
“Jadi ini menjadi kendala sebenarnya. Satu sisi kita mau tertibkan ke pasar ternak, kebetulan ada di Tamangapa, tapi penjual hewan juga tidak mau karena persoalan pelanggan,” sebutnya.
Kata dia walaupun para pedang membawa ternaknya ke pasar ternak, kapasitasnya terbatas dan tidak bisa menampung seluruh ternakanpara pedagang.
“Kapasitas lnya puluhan ekor di pasar sapi di Tamangapa. Banyak pedagang dari daerah yang datang, walaupun juga ditampung semuanya, tidak bakal cukup untuk menampung hewan ternak,” tutup nya.