MAKASSAR, CREATIVENEWS – Dalam rangka memaksimalkan pelaksanaan operasi SAR, Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) mengadakan Sesi Pembelajaran Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan Pada Tanggap Bencana Dan Kondisi Membahayakan Manusia Di Tingkat Nasional Dan Internasional di Hotel Claro, Selasa, 23 April 2024.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo. Turut hadir Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, serta Setkab RI Deputi Sekretariat Kabinet RI, Kedeputian bidang politik, hukum dan
keamanan, Purnomo Sucipto.
Rencananya kegiatan ini berlangsung mulai 23-25 April 2024.
Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo mengatakan dalam sambutannya, dalam rangka memperkuat dan mempertegas kapasitas Basarnas dengan melakukan suatu peninjauan atas pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang dilaksanakan secara nasional dan internasional.
“Salah satu inisiasi kami Basarnas ialah membuat sesi pembelajaran bersama yang bersifat inklusif agar kita semua bisa berbagi kesepahaman dan memperkaya pengetahuan dan pengalaman batas pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan,” ungkapnya.
Kusworo menjelaskan sesi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatan sistem koordinasi dan mekanisme penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan di Indonesia yang nantinya akan menjadi pedoman dalam pembuatan Standard Operating Procedures (SOP).
“Output atau keluaran dari kegiatan ini dapat digunakan sebagai dasar keputusan dalam mengembangkan rekomendasi penguatan kebijakan secara nasional dan perbaikan standar operation procedure SOP untuk meningkatkan kinerja Basarnas dan sekaligus memperkuat antar pemangku kepentingan secara luas dalam memberikan layanan jasa pencarian dan pertolongan kepada masyarakat dengan lebih optimal,” terangnya.
Dalam sesi pembelajaran ini dihadirkan narasumber yaitu Kementrian ESDM, Dwinanto Herlambang, Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) Hartanto Sanjaya, Kementrian Luar Negeri, Fajar Nuradi, Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan, Ma’fud Salayunlayl dan Marrysa Nurina, BNPB, Yustam, PT ESRI Indonesia, Azmi, ICRC , Dr. Sari, serta Dosen Universitas Indonesia Departemen Geografi, Satria Indratmoko.
Marsdya TNI Kusworo menegaskan peserta dapat menyerap ilmu yang disampaikan narasumber.
“Kehadiran narasumber Pada kesempatan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan dasar dalam pelaksanaan tugas di lapangan sehingga momen penting ini benar-benar mampu memberikan pemahaman yang lebih luas bagi para peserta,” terangnya.
Sementra itu Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Basarnas yang telah bekerja maksimal pada setiap bencana yang melanda Indonesia.
“Tentunya kita berterima kasih kepada Basarnas inilah institusi negara yang paling tidak ada tidurnya di Indonesia ini terutama di Jawa punya ragam bencana yang lengkap mulai dari vulkano, kita punya riwayat tsunami, gempa bumi, kekeringan,” imbuhnya.
Ia memberi pujian kepada insan Basarnas yang tak kenal lelah dalam mengemban tugas kemanusiaan.
“Basarnas merupakan lembaga yang kami sangat respek betul karena bencana ini tidak memandang waktu tidak mengenal orang tidur atau sudah bangun dan Basarnas selalu ada di situ, semua materai di laut, udara, goa, dan darat,” pungkasnya.
Setkab RI Deputi Sekretariat Kabinet RI, Kedeputian bidang politik, hukum dan keamanan, Purnomo Sucipto menyampaikan kehadirannya menunjukkan sekretariat kabinet RI memiliki perhatian besar kepada Basarnas.
“Kami medukung kegiatan ini, kehadiran kami bisa menunjukkan bahwa sekretariat kabinet lingkungan kepresidenan punya atensi besar terhadap Basarnas,” ujarnya.
Purnomo berharap agar seluruh Insan Basarnas dapat bekerja ikhlas untuk masyarakat dan bangsa.
“Kita boleh mengharap dukungan dari luar tapi sebenarnya adalah dari dalam insan Basarnas itu sendiri bagaimana meningkatkan kemampuan, Bagaimana menunjukkan kinerja itu bisa didapat dengan cara kita bekerja dengan ikhlas artinya rewardnya belakangan, kita tunjukkan kinerja dulu baru reward-nya nanti bolehlah kita berharap tapi yang utama adalah apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat,” tuturnya.