270 Hektar Lahan Dalam Kondisi Kritis di Sulsel

hari bumi sedunia
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sulsel, sekitar 270 ribu hektar lahan kritis di wilayah provinsi Sulsel.

Hal ini disampaikan oleh Kepala DLHK Sulsel Hasbi A Nur saat ditemui di kantor Gubernur Sulsel Kamis, 18 April 2024.

Bacaan Lainnya

“Kita tau bahwa berdasarkan data yang ada kita punya lahan kritis di Sulsel itu sekitar 270 ribu hektar lebih kita punya lahan kritis,” imbuhnya.

Ia mengatakan di Sulsel hanya bisa menanam 10 juta pertahun. Jika dihitung dengan lahan kritis yang ada di Sulsel, butuh 50 tahun untuk memulihkan fungsi alam.

“Kemampuan dari pemerintah pusat dan dari kita pemerintah daerah, hanya mampu sekitar 10 juta pohon dan kalau itu kita lakukan berarti kita butuh waktu pilihan tahun bahkan bisa sampai 50 tahun baru tertutup ini 270 ribu ini,” bebernya.

Hasbi menerangkan waktu 50 tahun itu terlalu lama untuk memulihkan fungsi alam. Kata dia jika tidak segera dilakukan pemulihan alam maka akan menimbulkan berbagai bencana hidrometeorologi.

“Artinya apakah kita harus menunggu 50 tahun untuk bisa tertutup di sisi lain kalau itu terjadi mau tidak mau dampaknya semakin besar, makanya kita mananam secara serentak bukan hanya pemerintah semua pihak kita harapkan untuk menanam,” pungkasnya.

“Karena misalnya yang paling dekat dengan kondisi sekrang ini, misalnya di Toraja, Toraja terjadi longsor karena tutupan kayanya juga mulai kurang bagus yang bisanya penyebab kita di Sulsel ini agak rawan memang karena tanah kita itu tanah yang agak gampang lepas kalau kena air langsung gampang lepas,” tambah Hasbi.

Maka dari itu dibutuhkan langkah serius dari pemerintah untuk mengatasi masalah kerusakan alam yang ada di Sulsel. Salah satunya ialah Pemprov Sulsel akan menanam 2 juta pohon di seluruh daerah secara serentak di puncak peringatan hari Bumi.

“Kita mengharapkan minimal tahun ini pada saat hari bumi kita bisa dilakukan penanaman serentak minimal 2 juta pohon. Alhamdulillah setelah kami coba
cek kemungkinan bisa lebih dari target tersebut, karena semua kabupaten/kota melakukan,” kata Hasbi.

Nantinya pemerintah juga kan melibatkan masyarakat, sekolah, ASN untuk menanam pohon.

“Jadi bukan hanya pemerintahnya, mulai sekolah organisasi masyarakat, pelaku usaha, pegawai pun juga seperti kita di pemprov Sulsel ini seluruh pegawai wajib menanam pada hari itu, lokasinya terserah mau di halamannya mau ditaman mau dimana silahkan, bahkan kita harapkan juga dari media bisa melakukan jadi diharapkan semua bisa menanam,” tuturnya.

Rencananya puncak peringatan hari Bumi yang dilaksanakan Pemprov Sulsel akan berlangsung di sekitar Danau Tempe Kabupaten Wajo.

“Kita ambil Danau Tempe karena kita tau bahwa termasuk hulunya kita ambil semuanya karena setiap tahun juga banjirnya semakin meningkat disitu itu karena dihulunya juga sudah tidak bagus kebetulan juga pada hari itu,” ujar Hasbi.

Adapun jenis bibit atau pohon yang akan ditanam ialah bibit tanaman MPTS, yaitu tanaman kekayuan yang bersifat multiguna karena bermanfaat dari segi ekologi maupun dari segi ekonomi, serta menghasilkan komoditas kayu dan nonkayu.

“Pak Gubernur harapkan bibit yang berbuah MPTS, yang produktif, artinya selain kita melakukan penutupan lahan kita juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Misalnya sukun dia bagus menyimpan air diperkuat dia punya tanah kemudian buahnya bisa di jual semua masyarakat,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *