Penyulingan Minyak Kayu Putih, Peluang Usaha Baru Masyarakat Sulsel

Jepretan Layar 2024 04 05 pukul 09.40.02
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Proivinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kini punya komoditi baru yaitu pohon minyak kayu putih di Kabupaten Gowa.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin meninjau dan menyaksikan langsung proses penyulingan minyak kayu putih di Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Kamis, 04/04/24.

Bacaan Lainnya

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengunjungi tempat penyulingan minyak kayu putih di Kecamatan Parangloe- Gowa, Kamis (4/4/2024).

Kata Bahtiar, tumbuhan kayu putih sangat berpotensi menjadi ekonomi baru di Sulsel.

“Rupanya pohon minyak kayu putih itu tumbuhnya bagus di Sulsel,” ungkap Bahtiar.

Bahtiar melihat, jika pohon minyak kayu putih ditanam di wilayah tanah kering seperti Jeneponto dan Takalar maka kualitasnya bisa lebih baik lagi, seperti di wilayah timur Indonesia, Ambon yang telah lama produksi.

“Tapi mungkin pohon minyak kayu putih ditanam di tanah kering seperti jeneponto takalar, minyak nya mungkin lebih tinggi,” imbuhnya.

Bahtiar, potensi ini menjadi pendapatan baru masyarakat, sebab biaya alat untuk penyulingan minyak kayu putih tersebut terbilang terjangkau.

“Itu teknologinya sederhana dan mudah hanya modal 20 juta belinya di Ambon itu sudah bisa produksi minyak kayu putih,” bebernya.

Sementara itu, petani minyak kayu putih Ahmad Asriadi mengatakan proses produksi melibatkan warga Desa dengan memetik daun pohon miyak kayu putih. Daun yang telah dipetik tersebut dimasukkan ke tungku dengan waktu produksi selama 5 jam lamanya.

“Kita ajak warga untuk memetik, 1 Kg di hargai Rp1.500, di masak 100 kilo menghasilkan 1 liter minyak sekitar 5 jam, artinya dipanasi tungku 3 jam baru daunnya dimasukkan,” ungkapnya.

Ide pembuatan minyak kayu putih ini muncul dari PT Inhutani saat masa covid dimana permintaan minyak kayu putih meningkat.

“Ini idenya waktu masa covid, banyak yang butuh minyak kayu putih, makanya inhutani membuat program penanaman pohon minyak kayu putih, dan ini lebih cepat menghasilkan, tiga tahun sudah bisa menghasilkan,” bebernya.

Produksi di Kabupaten Gowa ini baru berjalan satu Minggu. Kurang lebih sekitar 100 hektar lahan yang ditanami pohon minyak kayu putih sejak tahun 2021. Namun baru bisa diproduksi 20 hektar, sebab adanya serangan rayap dan ternak.

“Awalnya pohon ditanam tahun 2021. Kurang lebih 100 hektar produksi baru berjalan seminggu, Tantangannya ada serangan rayap, ternak makanya hanya 20 hektar yang bisa dipanen, ada pohon tapi masih kecil belum bisa dipanen,” imbuhnya.(SB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *