Peringati Hari Sindrom Down, SSDI Gelar Tiga Kegiatan

IMG 20240326 WA0032 scaled
creativenews.id"

MAKASSAR, CREATIVENEWS – Hari sindrom down jatuh pada tanggal 21 Maret 2024. Yayasan Sahabat Sindroma Down Istimewa (SSDI) memperingati perayaan hari sindrom down se dunia dengan tiga kegiatan.

 

Bacaan Lainnya

Tiga kegiatan tersebut ialah kick off brighter with down syndrome (BWDS) kemudian penandatanganan MOU antara SSDI dengan Universitas Hasanuddin dan juga seminar tentang special olympic Indonesia.

 

Ketua Yayasan Andi Nur Fitri Balasong mengatakan BWDS adalah kegiatan sosial yang diinisiasi oleh anak muda dari lintas universitas di kota Makassar.

 

“Gerakan ini akan mengkampanyekan, mensosialisasikan dan mewujudkan keadaan yang kondusif bagi penyandang disabilitas sindrom down,” tuturnya, Senin, 25 Maret 2024.

 

Kemudian kegiatan kedua ialah penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara SSDI dengan Universitas Hasanuddin.

 

“MOU dengan Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin (Pusdis Unhas) pada hari Senin tanggal 25 Maret 2024. Kegiatan ini merupakan tindak-lanjut dari kegiatan Workshop Pimpinan Universitas dengan tema Menyiapkan Disabilitas Intelektual Memasuki Perguruan Tinggi pada tanggal 16 Desember 2023 lalu. Kegiatan ini bertujuan mewujudkan Kerjasama dengan pihak universitas demi terciptanya lingkungan yang memungkinkan anak dengan disabilitas,” pungkasnya.

 

Fitri mengungkapkan seminar dengan tema “Pengenalan SOINA dan Mendeteksi Bakat Olahraga pada Orang dengan Sindrom Down” pada hari Senin tanggal 25 Maret 2024.

 

“Pada seminar ini, Yayasan SSDI akan bekerja sama dengan Special Olympic Indonesia (SOINA) provinsi Sulawesi Selatan yang bertujuan agar orang tua yang memiliki keluarga dengan sindrom down memiliki alternatif dalam menyiapkan masa depan melalui memupuk bakat olahraga mereka,” bebernya.

 

Lanjut Fitri, dalam moment hari Sindrom Down Sedunia ini, ia berharap stigma negatif dan stereotip dapat hilang ditengah masyarakat terkait orang dengan sindrom down.

 

“Banyak sekali harapan ya tetapi salah satunya adalah tahun ini kita mengangkat tema secara global itu adalah hapuskan stigma dan stereotip karena kita sama saja artinya semua pandangan miring dan buruk terhadap orang-orang dengan sindrom down itu sudah harus dihapuskan sampai ke titik-titik yang paling akhir karena kita sama-sama punya hati, punya kewajiban tetap melangkah karena kita adalah bagian dari support sistem itu yang akan mendukung anak-anak,” imbuhnya.

 

Ia berpesan kepada masyarakat, orang tua atau ibu untuk selalu semangat mendukung putra-putri nya yang dalam keadaan sindrom down.

 

Fitri menambahkan sama dengan tahun sebelumnya, tahun 2024 ini SSDI berkomitmen membuat program-program yang membuat anak dan orang tua lebih produktif.

 

“Kalau ada orang tua dengan atau Ibu yang memiliki putra-putri yang down syndrome kita akan bersama-sama terus untuk melangkah membuat program-program yang memberdayakan.

 

Kemudian kegiatan mandiri kami juga melakukan literasi jadi semua aspek itu kami sentuh dan di tahun ini bisa dilihat bulan Januari sampai Maret ini kami sudah ada 6. Bulan depan kami akan tampil sebagai penari di tari kebudayaan,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *